MEDAN (Berita): Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat nilai impor Agustus 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu 141,10 juta dolar AS dengan perannya mencapai 28,17 persen dari total impor Sumatera Utara.
“Impor terbesar kedua dari Malaysia sebesar 84,89 juta dolar AS atau 16,95 persen dan menyusul ketiga dari Singapura sebesar 48,19 juta dolar AS atau 9,62 persen,” kata Misfaruddin, Statistisi Utama BPS Sumut mewakili Kepala BPS Sumut Asim Saputra
Jumat (4/10/2024).
Nilai impor terbesar Agustus 2024 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar
84,36 juta dolar AS, diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 80,70 juta dolar AS. Dibandingkan Juli 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) pada Agustus 2024 mengalami
penurunan sebesar 10,66 juta dolar AS atau (-2,99 persen ).
“Begitu juga untuk golongan barang lainnya
mengalami penurunan sebesar 53,78 juta dolar AS (-25,81 persen),” kata Misfaruddin.
Jika dibandingkan dengan Januari–Agustus 2023, penurunan impor terbesar periode Januari–Agustus 2024 terjadi pada golongan ampas/sisa industri makanan yaitu sebesar 41,91 juta dolar AS (-11,88 persen ) diikuti oleh golongan bahan bakar mineral sebesar 36,63 juta dolar AS (-4,82 persen).
Sedangkan kenaikan impor terbesar terjadi pada golongan gandum-ganduman sebesar
76,61 juta dolar AS (41,99 persen ) dan diikuti golongan bahan kimia anorganik sebesar 33,03 juta dolar AS (21,23 persen).
Dari total impor Sumatera Utara pada Agustus 2024 sebesar 500,87 juta dolar AS, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 74,73 persen dengan nilai 374,32 juta dolar AS, diikuti oleh impor barang modal sebesar 14,86 persen (74,42 juta dolar AS), dan impor barang konsumsi sebesar 10,41 persen (52,13 juta dolar AS).
Ia menjelaskan nilai impor melalui Sumatera Utara Agustus 2024 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 500,87 juta dolar AS atau turun sebesar 11,40 persen dibandingkan Juli 2024 yang bernilai sebesar 565,31 juta dolar AS.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami peningkatan sebesar 3,80 persen
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Agustus 2024 dibanding Juli 2024, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 24,77 persen dan bahan baku penolong turun sebesar 15,95 persen. Sedangkan barang modal mengalami kenaikan sebesar 46,82 persen.
Pada Agustus 2024, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor
terbesar adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar 21,29 juta dolar AS (-35,15 persen). Sedangkan yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesinmesin/pesawat mekanik dengan nilai sebesar 21,31 juta dolar AS (35,88 persen).
Selama Januari–Agustus 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama menurun sebesar 22,07 juta dolar AS (-0,84 persen) dibanding periode yang sama tahun 2023. Golongan barang lainnya mengalami peningkatan sebesar 5,46 juta dolar AS (0,46 persen).
Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada Januari–Agustus 2024 mencapai 68,51 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 18,96 persen diikuti golongan mesin mesin/pesawat mekanik sebesar 10,33 persen. (wie)