SERGAI (Berita): Sanjanin Gunawan alias Panjol, 33, Warga Pangkalan Budiman, Dusun V Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dikeroyok tujuh orang pelaku di Kampung Tempel, Desa Penggalang, Kecamatan Sei Bamban Selasa (15/10/2024) sekira pukul 02.30 WIB.
Pengeroyokan itu membuat Panjol terkapar nyaris tewas dan seorang pelaku mengancam membunuh korban yang diduga para Bandar Narkoba di Desa Penggalangan, diantaranya, F alias Fadli Aceh, warga Dusun I Desa Pon.
Pengeroyokan juga dilakukan oleh Randu, warga Kampung Tempel Desa Penggalangan. Hengky,, warga Desa Firdaus dan Hanif, warga Firdaus. Kemudian Izul, Komeng dan seorang yang digelar Lobar, warga Desa Sei Bamban.
Setelah membuat laporan ke Polres Serdang Bedagai, Panjol mengatakan bahwa dirinya tidak ada permasalahan dengan mereka. “Namun pada saat kejadian saya mau pulang dan di warung saya didatangi mereka,” kata Panjol.
“Sesampainya saya di Kampung Tempel, salah satu warung di Desa Penggalangan di situ saya di datangi oleh F alias Fadli Aceh dan kawan-kawannya langsung memukul saya. Dalam situasi tidak aman saya melarikan diri, namun dikejar mereka dan saya dapat dipegang mereka,” ungkap Panjol lagi.
Selanjutnya mereka memegang tangan tanpa bisa berbuat apa-apa. “Di saat itulah Fadli Aceh mengeluarkan senjata tajam dan menyayat leher saya sebanyak dua kali sambil berkata mau membunuh saya,” ungkap Panjol.
Tidak sampai disitu, kata Panjol, mereka bergantian memukul ada yang pakai batu, pakai gelas kaca memukul bagian kepala hingga bocor dan mengeluarkan darah. “Selanjutnya dalam kondisi tidak berdaya saya langsung dipijak-pijak mereka, karena tidak berdaya saya ditinggalkan, mungkin dianggap mereka saya sudah tewas,” jelas Panjol.
Di saat itu ada warga yang melihat kejadian tersebut dan saya langsung dibawa ke Rumah Sakit Melati Kampung Pon dan mendapat perawatan medis. “Setelah sorenya agak bisa bergerak, baru saya membuat laporkan ke Polres Serdang Bedagai,” ujar Panjol.
Edi Dianiaya
Selain kasus Panjol, ternyata ada kasus lain juga hampir mirip. Terjadi penganiayaan terhada Edi Irianto Lumban Tobing, Warga Desa Firdaus, Kecamatan, Sei Rampah. Kejadiannya pada di Dusun l Desa Pon, pada 4 Oktober 2024.
Kronologi kejadian pada Jumat malam, 4 Oktober 2024, di lokasi usaha arang batok di Gerdu, Dusun l Desa Pon, di saat itu Edi Irianto alias Ir yang bekerja sebagai supir pick up lagi menurunkan batok kelapa bersama Feri, kernetnya.
Di saat itu datang dua orang yang tidak dikenalnya diketahui panggilannya Ridhoi dan Leo Marbun datang ke sana. Mereka mencari seseorang, namun orang yang dicari tidak berada di lokasi. Setelah bertanya ke warga setempat di jawab, orang yang dicari tidak berada di tempat.
Karena tidak puas jawaban dari warga yang ada disitu, langsung si Ridhoi dan Leo, mendatang Edi Irianto alias Ir yang lagi menurunkan batok kelapa. Ir menjelaskan, tidak kenal dengan orang yang dicarinya
“Karena aku bukan orang sini,” kata Ir.
Karena tidak puas atas jawaban Ir, lalu terjadilah keributan, satu orang memegangnya dan satu orang memukulinya, sehingga Ir mengalami pukulan dan diduga dengan alat tumpul membuat wajahnya mengalami koyak di wajahnya sehingga bercucuran darah dan baju Ir yang digunakan habis koyak-koyak akibat tarikan para pelaku.
Karena wajahnya bersimbah darah Edi Irianto alias Ir dilarikan ke rumah Sakit Melati Desa Pon untuk mendapatkan perawatan.
Pada pada malam itu Edi Irianto Lumban Tobing, membuat laporan ke Polres Serdang Bedagai
Sementara itu di tempat yang berbeda, sebelumnya sudah terjadi peristiwa pengerloyokan di Dusun II Desa Pon. Diperkirakan sudah tiga bulan berlalu ada juga laporan penganiayaan terhadap warga di Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, ke Polsek Firdaus atas dugaan pengeroyokan.
Seperti yang dialami Edi alias Burek, warga Dusun I Desa Pon,. Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Dia (Burek) di keroyok oleh L.M alias Leo, dan kawan-kawan diperkirakan lebih dari lima orang pelaku penganiayaan.
Peristiwa ini terjadi di dekat pinggiran rel KA salah satu warung kopi di Dusun II Desa Pon dan kejadian ini membuat Edi alias Burek mengalami luka -luka bagian kepala dan badannya, saat itu korban dilarikan ke rumah sakit.
Di saat pengeroyokan terjadi dengan kondisi bersimbah darah di sekuntum tubuhnya, Edi alias Burek, berusaha melarikan diri dengan tubuh penuh darah ke pinggir rel menuju Dusun VI di sana Burek mendatangi rumah warga, karena kondisinya bersimbah darah. Kemudian warga tersebut membawanya kerumah sakit.
Selanjutnya korban dan keluarganya membuat laporan ke Polsek Firdaus Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai.
Sejak peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Firdaus, Sei Rampah, sudah dua kali di pertanyakan sampai dimana prosesnya, namun sudah hampir bulanan. Para pelaku belum juga terungkap, dan LM alias Leo, adakah salah satu yang ikut juga melakukan penganiayaan Edi Irianto Lumban Tobing alias Ir pada 4 Oktober 2024.
Sudah berulang kali terjadi peristiwa penganiayaan di Kecamatan Sei Bamban, di minta kepada pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap para pelaku, sehingga kejahatan serupa tidak terjadi lagi. (Azw)