MEDAN (Berita): Bukan kampak sembarang kampak, kampak dibuat membelah kayu, bukan batak sembarang batak tapi batak nuansa melayu.
Pantun diatas merupakan pantun yang disampaikan Sultan Serdang Tuanku Drs.
Amat Tala’a yang ditujukan untuk Drs Dahnil Azhar Simanjuntak, SE, ME pada acara Majelis Pengukuhan Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI), Sabtu (2/11/2024).
Bukan tanpa alasan, Sultan Serdang menyampaikan pantun tersebut berdasarkan sambutan dari pernyataan Dahnil Azhar Simanjuntak. Dimana sebelumnya dalam sesi kata sambutannya sendiri menyatakan bahwa saat ini dirinya peduli dengan kesukuan karena harus kembali ke fitrah dan itu berarti kembali ke akar budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Dahnil Azhar Simanjuntak juga menyampaikan asal usul leluhur diri serta keluarganya.
“Ayah saya bersuku Batak dengan kampung di Sibolga dan ibu saya berdarah Melayu Tamiang serta istri saya berdarah Melayu juga,” terangnya dengan jelas.
Dr Dahnil Azhar Simanjuntak, SE,ME yang merupakan Juru Bicara Prabowo dan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umroh dan mendapat kepercayaan menjabat sebagai Dewan Pakar GAMI.
Dalam sesi acara penyerahan keris pertanda tali persaudaraan, keris tersebut langsung disematkan ke pinggang Dahnil Azhar oleh Sultan Serdang yang didampingi oleh Tengku Azhari dan juga Tengku Sri Maharaja Serdang sembari memberi pesan agar pedulikan melayu.
“Bagi kami keris ini adalah alat bersatu sekaligus juga pertanda lambang perjuangan, lewat keris ini tertumpang harapan kami kepada ananda Dahnil hendaknya diperhatikan juga kami yang di Sumatera ini,” P
Pesan Sultan Serdang dengan khidmat yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari semua yang hadir. (MZ)