Penampilan Debat PMA-AFN Tunjukkan Layak Jadi Bupati Dan Wakil Bupati Palas 2024-2029

  • Bagikan
Paslon nomor urut 1 Putra Mahkota Alam Hasibuan SE dan Achmad Fauzan Nasution (PMA-AFN) bersama pendukung usai mengikuti debat pertama di hotel grand Inna Medan, Sabtu (2/11) Berita Sore/Ist

PALAS (Berita): Penampilan debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Padanglawas (Palas) yang diselenggarakan KPU Palas di Hotel Grand Inna Medan, Sabtu (2/11) Pasangan Putra Mahkota Alam Hasibuan SE dan Achmad Fauzan Nasution (PMA-AFN ) nomor urut 1, menunjukkan performa dan kemampuan yang layak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Palas periode 2024-2029.

Direktur Lingkar Studi Pembangunan Sumatera Utara (LSP Sumut) Ansor Harahap, Minggu (3/11/2024) kepada Berita, menyampaikan penilaian tersebut melalui seluler.

Ansor Harahap mengatakan, dari hasil debat tersebut sebenarnya sudah cukup bagi masyarakat untuk menentukan pilihan memilih Paslon nomor urut 1, PMA-AFN sebagai Bupati dan Wakil Bupati Palas.

PMA-AFN mampu memanfaatkan waktu dalam menyampaikan visi-misi lebih jelas dan komplit, menjawab permasalahan berdasarkan kewenangan dan tuntutan kemampuan daerah agar lebih baik serta lebih memikirkan kerja nyata daerah dalam mengatasi masalah sendiri dan berupaya meningkatkan kemandirian daerah.

Sedangkan, Paslon 02 seperti kita tonton bersama, tidak mampu mengurai misi yang merupakan dasar merumuskan program kerja pemerintah jika terpilih dan cenderung membiarkan ketergantungan keuangan daerah secara terus menerus kepada pemerintah pusat.

Paslon 02 dinilai kurang jujur dalam menyampaikan informasi pembangunan infrastruktur. Kurang tepat dalam mengklarifikasi kan prestasi pembangunan Provinsi dengan kinerja pemerintah kabupaten. Termasuk dalam pembangunan jalan provinsi sepanjang -+ 35 Km di Palas yang merupakan program Provsu.

Paslon nomor urut 1, mengutarakan dan memberikan jawaban yang tepat dalam pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan rakyat. Dimana, memperjuangkan lahan masyarakat yang berada di kawasan hutan yang sudah di usahai menjadi lahan perkebunan/pertanian sendiri.

Kemudian program pendirian BUMD sebagai fasilitator dalam distribusi kesejahteraan berbasis perkebunan/pertanian merupakan kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang masyarakat Palas.

Ketika Paslon nomor 2 yang notabenenya pernah menjabat Kepala Daerah Palas tidak mampu memanfaatkan secara maksimal program pusat dalam mendukung kelangsungan ekonomi masyarakat berbasis perkebunan/pertanian lewat TORA (Tanah Objek Reformasi Agraria).

Paslon nomor 1, juga memiliki komitmen yang kuat dalam memperbaiki pelayanan publik dan produktivitas ASN Palas. Termasuk menyelesaikan dan mengatasi keterlambatan atau tersendatnya hak-hak pegawai baik honorer maupun PNS.

Sementara Paslon nomor 2 yang merupakan bagian dari kekuasaan selama ini tidak memiliki political will dalam penataan birokrasi. Diantaranya untuk menciptakan ASN yang produktif dalam memberikan pelayanan publik di berbagai kebutuhan layanan, diperparah hak ASN Palas banyak yang tidak terpenuhi.

Ansor menambahkan, dari tontonan debat itu bahwa Paslon nomor 1 lebih memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam mengikuti trend perkembangan teknologi informasi dalam pembangunan, ditandai dengan rencana program pembuatan aplikasi Palas Maju untuk menjangkau dan mendekatkan pelayanan publik serta keterbukaan informasi kinerja pemerintah. Aplikasi yang multifungsi dan mudah digunakan adalah program strategis berbasis teknologi dalam memajukan daerah.

Terlebih, PMA-AFN memiliki komitmen yang patut diperjuangkan dalam melaksanakan percepatan dan akselerasi pembangunan di berbagai bidang, dibanding Paslon 02 yang selama ini telah terbukti memiliki kemampuan rendah dalam membawa kemajuan di Palas.

“Dari hasil debat pertama ini, PMA-AFN sudah menunjukkan pasangan yang cerdas dan berpendidikan yang membawa visi-misi mampu membawa perubahan Palas maju dan sejahtera,” tegasnya. (Tio)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *