Memperkuat Ekosistem Produk Halal : Kontribusi Juru Sembelih Halal (JULEHA) dalam Industri Halal Nasional

  • Bagikan
Penulis Widya Susanti.

Oleh: Widya Susanti *)

Kebutuhan daging di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan perubahan pola konsumsi.

Dari berbagai jenis daging, ayam, sapi, dan kambing adalah yang paling umum dikonsumsi, dengan daging ayam menjadi favorit berkat harganya yang terjangkau dan kemudahan pengolahannya. Bagi umat Muslim, konsumsi daging bukan hanya soal rasa dan harga, tetapi juga terkait dengan keamanan, kualitas, serta kehalalan. Proses penyembelihan hewan menjadi sangat penting karena menentukan kehalalan daging yang akan dikonsumsi.

Salah satu elemen penting dalam rantai produksi makanan halal yang sering kali terabaikan dari perhatian publik adalah peran vital Juru Sembelih Halal, atau yang biasa disebut dengan Juleha.

Mereka adalah individu yang memegang tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa proses penyembelihan hewan dilakukan sesuai dengan aturan syariat Islam. Kehadiran Juleha tidak hanya menjamin kehalalan produk daging yang dikonsumsi oleh masyarakat Muslim, tetapi juga menjadi jaminan kualitas dan integritas produk halal secara keseluruhan.

Dalam Islam, makanan yang halal tidak hanya dinilai dari bahan bakunya, tetapi juga dari proses yang dilalui. Dengan kehadiran Juleha, setiap langkah dalam proses penyembelihan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan niat yang ikhlas, sehingga produk yang dihasilkan bukan hanya halal, tetapi juga membawa keberkahan.

Tanpa Juleha, produk daging yang disajikan mungkin tidak sepenuhnya memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh syariah. Oleh karena itu, Juleha memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan konsumen dan keberkahan dalam industri makanan halal.
Tugas Utama Juru Sembelih Halal (Juleha)
Juleha bertanggung jawab memastikan penyembelihan hewan sesuai syariat Islam.

Proses penyembelihan harus mencakup beberapa syarat utama, seperti: membaca basmalah, menghadap kiblat, menggunakan pisau yang sangat tajam, serta memastikan terputusnya urat nadi kerongkongan, saluran makanan (halqum), dan jalur napas (mar’i). Hewan harus dalam keadaan hidup saat disembelih. Ini adalah syarat mutlak untuk kehalalan produk daging. Jika hewan mati sebelum disembelih, daging tersebut dianggap bangkai dan haram untuk dikonsumsi.

Selain itu, Juleha juga bertanggung jawab memastikan bahwa seluruh proses penyembelihan dilakukan dengan etika yang tinggi, menghormati hewan, dan tidak menyebabkan penderitaan yang berlebihan. Keberadaan Juleha menjadi pengawal utama dalam menjaga prinsip-prinsip kehalalan, memastikan bahwa setiap daging yang dikonsumsi umat Muslim benar-benar aman dan sesuai dengan aturan agama.

Pentingnya Sertifikasi untuk Juleha
Sertifikasi halal bagi Juleha sangatlah krusial. Sertifikasi ini menjamin bahwa seorang juru sembelih telah terlatih dan memahami hukum serta teknik penyembelihan yang benar sesuai syariat Islam. Sertifikasi Juleha memastikan bahwa produk daging halal yang beredar di pasaran dihasilkan melalui proses yang terstandarisasi, sehingga konsumen Muslim dapat lebih yakin akan kehalalan produk tersebut. Sertifikasi ini juga menambah transparansi dalam rantai produksi, menjamin bahwa setiap langkah telah memenuhi standar halal lifestyle.

Di Sumatera Utara, khususnya di kota besar seperti Medan, peran Juleha sangat penting dalam menjaga keberlanjutan industri daging halal. Sumatera Utara, sebagai salah satu wilayah dengan populasi Muslim yang signifikan, memiliki Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang tersertifikasi halal.

Misalnya saja pada RPH Kota Medan di Mabar, Kec. Medan Deli, dan RPH NP96 di Tani Asli, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang. Di sini, proses penyembelihan dilakukan oleh Juleha yang sudah tersertifikasi halal, memastikan bahwa produk daging halal benar-benar aman dikonsumsi oleh masyarakat Muslim.

Pada 14 Oktober 2024, Bank Indonesia Sumatera Utara bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Sumatera Utara menyelenggarakan pelatihan Juru Sembelih Halal berbasis SKKNI kepada 38 peserta. Tujuannya adalah mencetak Juleha bersertifikasi halal di Sumatera Utara untuk mendukung penguatan ekosistem produk halal.

Dukungan terhadap Industri Halal
Peran Juleha tidak hanya penting di tempat penyembelihan, tetapi juga dalam mendukung berkembangnya industri halal secara keseluruhan. Dalam industri daging olahan, Juleha memastikan bahwa setiap produk daging yang diproses telah melalui penyembelihan yang sesuai dengan syariah.
Ini menjaga integritas seluruh rantai produksi, mulai dari penyembelihan hingga produk akhir yang sampai ke tangan konsumen.

Dalam skala yang lebih besar, kehadiran Juleha mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Dengan semakin tingginya permintaan global akan produk halal, Juleha menjadi pilar utama yang menjamin bahwa produk-produk dari Indonesia, termasuk daging dan olahannya, memenuhi standar internasional kehalalan.

Hal ini penting tidak hanya bagi pasar domestik, tetapi juga bagi ekspor produk halal Indonesia ke berbagai negara Muslim lainnya. Menjadi Juleha bukan hanya soal keahlian teknis dalam penyembelihan, tetapi juga tentang bagaimana profesi ini membawa keberkahan dalam hidup.

Sebagai pelaksana proses yang memiliki dampak besar terhadap banyak orang, Juleha menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab moral yang tinggi. Mereka tidak hanya berperan dalam menyediakan makanan halal dan berkualitas, tetapi juga berkontribusi pada kehidupan spiritual masyarakat Muslim. Dalam konteks global, Juleha juga menjadi ujung tombak yang memastikan produk halal Indonesia bersaing di pasar dunia yang semakin berkembang.

*) Penulis adalah praktisi perbankan. Opini tidak merepresentasikan kebijakan lembaga dimana penulis bekerja.

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *