MEDAN (Berita): Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan, Robi Barus SE MAP menyayangkan kejadian hilangnya empat unit sepeda motor di Taman Cadika, Jalan Karya Wisata, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Minggu (3/11/2024) lalu.
Robi menilai, hilangnya empat unit sepeda motor di taman milik Pemko Medan tersebut merupakan sebuah peristiwa buruk yang dapat mencoreng nama baik Pemko Medan.
“Sangat kita sayangkan empat unit sepeda motor hilang dalam satu hari di Taman Cadika. Taman Cadika itu kan milik Pemko Medan, kalau kejadiannya seperti itu, ya citra Pemko Medan juga yang rusak di mata masyarakat,” ucap Robi Barus Senin (11/11/2024).
Dikatakan Robi, Taman Cadika merupakan aset Pemko Medan yang dikelola secara langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Oleh sebab itu, ia pun mempertanyakan kinerja Dispora Kota Medan sebagai penanggungjawab Taman Cadika.
“Taman Cadika itu dikelola Dispora Medan. Maka logikanya, Dispora jugalah pihak yang harus bertanggungjawab tentang semua yang terjadi di Taman Cadika. Kalau ada sepeda motor hilang di Taman Cadika dan Dispora tidak bertanggungjawab, jadi kerja Dispora ngapain saja,” ujarnya.
Robi Barus pun menyayangkan sikap Dispora Kota Medan yang seolah ‘membuang badan’ atas hilangnya empat unit sepeda motor tersebut dengan alasan bahwa parkir di Taman Cadika tidak dipungut biaya alias gratis.
“Jadi karena parkir di Taman Cadika gratis, Dispora bisa lepas tangan atas hilangnya empat unit sepeda motor dalam sehari di Taman Cadika itu? Tentunya kita sangat menyayangkan hal ini,” katanya.
Kedepan, Robi Barus meminta agar Dispora Kota Medan dapat lebih serius dalam mengelola Taman Cadika, termasuk sistem keamanan parkir yang ada disana.
“Kedepan Dispora Kota Medan harus fokus pada pengelolaan Taman Cadika, baik sistem perparkirannya maupun fasilitas lainnya yang ada disana,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kadispora Medan, T Chairuniza alias Yudi membenarkan hilangnya empat unit sepeda motor di Taman Cadika, Minggu (3/11/2024).
Yudi pun menceritakan kronologi pendek hilangnya empat unit sepeda motor tersebut. Dikatakan Yudi, Dispora Medan sebagai OPD yang mengelola Taman Cadika telah menyiapkan lahan parkir untuk pengunjung.
“Namun saat itu lahan parkirnya penuh, jadi banyak sepeda motor yang parkir sembarangan atau tidak pada tempatnya. Sementara, yang hilang itu sepeda motor yang parkir tidak pada tempatnya,” ujar mantan Camat Medan Sunggal itu.
Sebagai solusi, kata Yudi, dalam waktu dekat Pemko Medan akan menyiapkan lahan parkir yang jauh lebih luas dari yang ada saat ini. Namun, posisi lahan parkir tersebut ada di bagian dalam taman.
“Kami sedang siapkan lahan parkir yang lebih luas. Kalau nanti masih penuh juga, baru kendaraannya kita alihkan sebagian ke lahan parkir yang sekarang. Tapi nantinya lahan parkir yang sekarang bukan jadi lahan parkir utama, melainkan lahan parkir cadangan. Kami akan koordinasi dengan Dinas PU (SDABMBK) untuk menyiapkan lahan parkir yang baru tersebut,” katanya.
Diterangkan Yudi, Dispora Kota Medan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan meminta agar aparat kepolisian untuk bisa segera menangkap para pelaku sehingga empat unit sepeda motor yang hilang itu bisa kembali kepada para pemiliknya.
“Kalau ganti rugi ya tidak mungkin, bukan tanggungjawab kita juga. Perlu kita tahu bahwa pengunjung Taman Cadika itu kalau hari Minggu membludak, tidak mungkin bisa diperhatikan secara penuh oleh petugas kita di lapangan. Sementara yang parkir berbayar saja kalau kendaraannya hilang belum tentu diganti, apalagi ini parkirnya gratis kan,” katanya.
Kedepan, terang Yudi, Pemko Medan akan menerapkan parkir berbayar di Taman Cadika sesuai dengan perda yang ada. Untuk pengelolaannya, bisa dari Pemko Medan atau bisa juga menggunakan jasa pihak ketiga seperti di sejumlah di mall.
“Tapi itu akan kita kajian lagi, perlu menunggu perwalnya juga supaya nanti parkirnya berbayar dan ada yang menata serta menjaga kendaraan-kendaraan disana,” terangnya.
Sebelum hal itu terealisasi, lanjut Yudi, pihaknya meminta kepada para petugas di Taman Cadika untuk tidak memberikan izin bagi kendaraan untuk keluar dari taman tersebut sebelum pengendaranya bisa menunjukkan STNK dari kendaraan tersebut.
“Itu solusi sementara. Dulu kita pernah memberikan kartu parkir, tapi banyak pengunjung yang tidak mengembalikannya, kartu-kartunya banyak yang hilang,” pungkasnya. (MZ)