BATUBARA (Berita): Investor asal China melirik Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) dan Kawasan Industri Nusantara (Kinra) Sei Mangke, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, untuk membangun core business metalurgi baja senilai Rp120 triliun (8 miliar USD).
Perusahaan investasi bernama Hebei Bishi Industrial Group Co Ltd yang berkantor pusat di Tiongkok ini, dikenal memiliki lima perusahaan grup yang berfokus pada industri baja, pertambangan, dan energi terbarukan.
Total aset mereka lebih dari 11 miliar USD, termasuk 4.1 miliar USD dalam bentuk aset sumber daya dan memiliki 62 kilometer jalur kereta api khusus.
Perusahaan tersebut menegaskan siap memperluas strategi bisnis mereka ke pasar luar negeri dan potensi ekonomi Indonesia, khususnya Sumatera Utara menjadi lokasi yang tepat untuk berinvestasi.
Dalam penjajakan kerja sama industri baja di Sumut, para investor yang digandeng oleh perwakilan Capital Grup,Suhendra, melaksanakan pertemuan dengan Direktur PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), Sutanto, serta Direktur PT Kinra, VT Moses Situmorang, di kantor Prima Multi Terminal Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Kamis (14/11/2024).
“Jadi mereka (investor-red) ini sangat tertarik melakukan penjajakan kerja sama, termasuk pengadaan lahan industri baja seluas 350 hektare, mengingat KIKT memiliki lahan dan dekat dengan dermaga pelabuhan yang sangat strategis, “ungkap Direktur PPK Sutanto,seusai menerima kunjungan para investor.
Bahkan para investor LN ini juga sangat membutuhkan dermaga yang dikelola Pelindo Group yang memiliki kedalaman 17 M LWS, guna bersandarnya kapal kargo bermuatan 100.000 dalam mengangkut hasil industri baja mereka nantinya.
Artinya, kata Sutanto, PPK selaku anak perusahan PT Pelindo Solusi Logistik yang merupakan bagian dari Pelindo Grup, siap bersinergi dengan Kawasan Industri Nusantara (Kinra) anak perusahaan PTPN3, mempromosikan secara bersama tentang potensi-potensi yang dimiliki kedua kawasan industri di Kabupaten Batubara ini.
Tentunya, KIKT dan Kinra akan menyesuaikannya kebutuhan investor asing ini, agar mereka dapat memenuhi requirement suitable dalam membangun industri baja yang mampu menyerap 15.000 tenaga kerja .
Kedepannya, tambah Direktur PT Kinra, VT Moses Situmorang,.pihaknya akan secara bersama sama melaksanakan pembahasan teknis untuk mewujudkan harapan terjalinnya kemitraan tersebut. (att)