Kepala DLH Binjai Mengundurkan Diri
BINJAI (Berita): Walau sudah ada peraturan setiap aparat termasuk TNI, Polri dan ASN harus bertindak netral, ternyata hal itu dinilai sebagai” omon-omon”.
Dampak pelaksanaan Pilkada masih ada rasa tekanan. Beberapa pejabat di Pemko Binjai gelisah dan salah seorang Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, mengundurkan diri dari jabatannya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai, Amas Mansyur Siregar yang akrab dipanggil Alex, mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan yang tidak jelas. Mundurnya Amas Mansyur sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Binjai, Rahmad Fauzi.
Dokumen pengajuan pengunduran diri dari yang bersangkutan sudah diterima pihaknya.
“Benar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Untuk dokumen pengajuan pengunduran diri itu sudah kami terima pada hari Selasa, 18 Nopember 2024,” ungkap Rahmad Fauzi, Kamis (21/11/2024.
Fauzi pun menegaskan jika yang bersangkutan tidak menyampaikan alasannya.
“Untuk alasannya tidak disampaikan dalam pengajuan,” urai Fauzi, seraya meminta media untuk melakukan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan.
Rahmad Fauzi tidak menyebutkan siapa pelaksana, yang pasti ia menyebutkan pelayanan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai masih tetap berjalan seperti biasanya.
Walau belum diketahui alasan pengunduran diri Amas Mansyur dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai, namun isu yang beredar mundurnya pria yang akrab disapa Alex tersebut dikarenakan adanya tekanan politik jelang Pilkada 2024. Alex tidak bisa dihubungi, akibat Hpnya tidak aktif.
Beberapa pejabat eselon di Pemko Binjai enggan menanggapi kasus pengunduran diri Kepala DLH Kota Binjai. Salah seorang pejabat di lingkungan Pemko Binjai ketika dihubungi Jumat (22/11/2024) tetapi tak mau disebutkan jati dirinya mengaku, dampak Pilkada sangat membuat resah. Diakuinya ada tekanan tidak langsung, kepada pejabat, sampai Kepling.
“Apalagi incumben ikut sebagai calon, hal ini sangat menyulitkan. Kalau tak tahan yang lebih baik mundur,” ujarnya.
Pejabat itu menyebutkan ada berbagai pihak yang ikut “cawe-cawe di Pilkada Binjai”. Ada minta restu dari yang punya kekuasaan. Hal itulah yang membuat seolah ada tekanan yang tidak bisa dielakkan. “Guna penyelamatan memang lebih baik mundur,” katanya. (RR)