KUALASIMPANG (Berita): Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI Dian Sundiana, SE., MM didampingi oleh Kepala Staf Kodam (Kasdam) Iskandar Muda Brigjen TNI Hadi Basuki, S.Sos MM., M.Tr(Han) melakukan pengecekan kesiapan sekaligus pemeriksaan Kesiapan Operasi (Riksiapops) Batalyon Raider Khusus 111/Karma Bhakti dalam rangka Satuan Tugas (Satgas) Pamtas Statis antara Republik Indonesia – Papua Nugini, di Mayonif Raider Khusus 111/KB, Desa Sapta Marga, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (14/6).
Kedatangan Mayjen TNI Dian Sundiana disambut langsung oleh Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Raider Khusus 111/Karma Bhakti Letkol Inf Agus Satrio Wibowo, S.I.P diiringi yel-yel pembakar semangat dari para prajurit Yonif RK 111/KB dan paparan tentang kesiapan operasi Satgas Satuan Pamtas RI-PNG Yonif RK 111/KB di wilayah Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.
Mayjen TNI Dian Sundiana Dalam arahannya menyampaikan kepada seluruh personil Yonif RK 111/KB yang perlu kalian ingat bahwa kalian akan menuju Daerah Operasi, apapun bentuk nya kalau Daerah Operasi itu bukan Daerah yang aman maka jangan sekali-kali kalian beranggapan aman.
Paparan yang di sampaikan Danyonif Raider Khusus 111/KB yang saya terima tentang kesiapan, bahwa tingkat latihan dan peralatan kalian semua nya telah terpenuhi sehingga kami dari Pimpinan Angkatan Darat maupun Mabes TNI sudah yakin bahwa kalian pasti bisa dan sanggup untuk melaksanakan tugas ini.
Sebab itu kalian tidak usah takut dan jangan pernah takut maka apapun yang terjadi disana kalian harus hadapi dengan tenang,” ujar Mayjen TNI Dian Sundiana.
Lanjutnya lagi, Fokus pada tugas kalian, jika melakukan tugas pengamanan perbatasan, maka lakukan saja tugas tersebut dengan baik jangan melakukan kegiatan tambahan lainnya seperti mencari tambahan rezeki dan melakukan pelanggaran, itu adalah sumber mala petaka bagi kalian.
Jika kalian sakit segera dilaporkan dan jangan di tahan-tahan, nantinya yang menentukan kesehatan adalah tim kesehatan. “Apabila harus di evakuasi ya harus di evakuasi. Hal yang paling penting lagi jangan mudah percaya 100 % dengan informasi yang di dapat di daerah operasi, laporkan terlebih dahulu ke Dantim untuk ditindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang ada,” sebut Mayjen TNI Dian Sundiana.
Namun perlu diwaspadai di sana ialah endemi malaria, kondisi fisik yang kurang bagus seperti tidak berolah raga dan banyak fikiran membuat badan menjadi drop dan mudah terjangkit malaria.
Jangan lupa berdoa niatkan dengan suci bahwa kita akan melaksanakan tugas pengamanan perbatasan dan apabila nantinya kalian bertemu ada OPM yang ada di daerah operasi, buat mereka kembali ke NKRI, apabila terjadi kontak tembak agar di berikan keselamatan dan keberhasilan,” ajaknya.
Kebiasaan OPM, apabila kontak tembak mereka akan berusaha untuk mendapatkan korban dan kemudian lari, setelah itu pada saat kita melakukan evakuasi mereka mengambil kesempatan untuk menyerang, hal tersebut dilakukan dikarenakan pada saat evakuasi terkadang kita tidak fokus dan saya berharap saat evakuasi pengamanan harus di tingkat secara maksimal, “pungkasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengecek secara fisik tentang kesiapan operasi baik personel maupun materiil yang digelar, serta guna mengetahui secara langsung tentang kendala dan hambatan yang dihadapi oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif RK 111/KB yang akan melaksanakan tugas, serta meyakinkan pimpinan TNI AD bahwa seluruh personel dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan tugas.
Untuk diketahui bahwa pelaksanaan Riksiapops ini merupakan rangkaian tahapan yang harus dilaksanakan sebelum satuan berangkat penugasan, hal ini untuk memastikan bahwa satuan siap untuk diberangkatkan menuju ke daerah operasi.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Danbrigif 25/Siwah Kolonel Inf Taufik Rizal, SE., Paban Vl/Ops DN Sopsad Kolonel Inf Muh. Mahmud Suharto Amir, S.I.P., para Asisten Kasdam IM, para Kabalak Dan IM, Dandim 0104/Atim Letkol Inf Tri Purwanto, S.I.P., dan Danden Inteldam IM Letkol Inf Laode Iril Syahdar. (hen)