Banjir Melanda, Aceh Tamiang Siaga Satu

  • Bagikan
Berita Sore/iwt Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra saat meninjau kondisi banjir di dua lokasi, Kampung Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, dan Kampung Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasimpang, Minggu (13/10/2024).

KUALASIMPANG (Berita): Aceh Tamiang siaga satu. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Asra saat meninjau kondisi terkini banjir di dua lokasi, Kampung Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, dan Kampung Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasimpang, Minggu (13/10/2024).

“Kita masih siaga satu. Ini sesuai dengan laporan yang diterima secara berkala. Terlebih hujan masih terjadi di wilayah hulu sungai Tamiang,” ujar Asra.

Di lokasi pertama, Kp. Sukajadi, Karang Baru, Pj. Bupati berkeliling menerjang banjir berjalan kaki bersama Datok Penghulu, Zainal Abidinsyah, dan Bhabinkamtibmas setempat.

Dalam pantauan tersebut, Asra meminta agar para camat senantiasa berkoordinasi dengan dinas terkait dan perangkat kampung guna mendirikan dapur umum.

“Ini soalan serius, karena menyangkut keselamatan warga. Yang juga penting, pastikan kondisi masyarakat tertangani dengan layak,” katanya.

Disebutkan Asra, dirinya membatalkan perjalanan dinas keluar daerah karena kondisi daerah.

“Tidak mungkin saya meninggalkan daerah, karena hasil amatan masih rawan terjadi banjir besar karena di muara sedang pasang mati, sementara di wilayah hulu masih terjadi hujan deras yang berulang,” tegasnya lagi.

Di lokasi kedua, Kampung. Kotalintang, Kota Kualasimpang, hasil amatan terpantau, dalam skala parsial, banjir sudah menggenangi sebagian permukiman warga. Meski sudah bersiaga, aktivitas sebagian besar warga terpantau masih normal.

“Kita doakan bersama, semoga hujan deras tidak terjadi lagi di wilayah hulu, agar banjir segera surut,” harap Asra.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD, sekurangnya 18 kampung dari enam kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 20 cm – 100 cm.

Banjir sungai Tamiang kerap terjadi akibat pendangkalan sungai dari hulu hingga ke muara. Tingginya curah hujan menyebabkan air meluap hingga terjadi banjir di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia ini. (hen)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *