SUBULUSSALAM (Berita): Akibat jarang masuk Kantor sejak 3 bulan terakhir disertai sulit nya komunikasi dengan pimpinan DPRK setempat, sejumlah anggota DPRK Subulussalam memalang ruang kerja Ketua DPRK Subulussalam, Jumat pagi,(20/20).
Pemalangan ruang kerja ketua DPRK Subulussalam ini dilakukan oleh sejumlah anggota DPRK yang mengakui sulit menjalin komunikasi.
“Pimpinan jarang masuk 3 bulan ini , bila ada menyangkut surat menyurat kantor acap kali staf maupun sekwan yang mengantarkan ke rumahnya untuk ditandatangani “Kata Bahagia Maha, selaku Wakil Ketua Komisi A DPRK Subulussalam saat dikonfirmasi di ruang kerja Wakil Ketua 1, Fazri Munthe.
Dengan tegas ia mengatakan pada seluruh staf dan sekretaris dewan di sela-sela Pemalangan agar jangan lagi mengantarkan surat menyurat ke rumah pimpinan untuk ditandatangani, tapi lebih baik memberdayakan Wakil Ketua 1.
“memang benar, DL memang ada, tapi kadang keberadaan nya ada di Subulussalam tapi tidak masuk kantor sehingga surat menyurat tidak tertanda tangani”ujar nya.
Doli Cibro, Ketua Komisi A DPRK setempat menegaskan bahwa ini adalah Lembaga Dewan perwakilan rakyat bukan Lembaga pribadi yang bisa sesuka hati mau masuk kantor atau tidak.
Menampung Aspirasi Rakyat
Disini banyak permasalahan masyarakat yang harus diselesaikan, semestinya ketua Dewan lah yang lebih berperan menampung aspirasi rakyat, ini malah jarang masuk. “dua Minggu lalu, kita ada agenda rapat, semestinya Ketua hadir. alasan nya ia di Medan, alih-alih kita ketemu sore nya, kan aneh”ungkap Cibro.
Sementara Fazri Munthe, selaku Wakil Ketua 1 DPRK Subulussalam yang diminta komentarnya mengatakan semestinya pimpinan itu adalah sebagai filter yang dapat mengakomodir semua anggota DPRK.
Saya cukup menyayangkan atas kejadian Pemalangan ruang kerja ketua DPRK ini ungkapnya. semestinya ini tidak lah perlu terjadi apabila sistem komunikasi dengan pimpinan dapat di jalin baik.
Fazri juga mengaku, terkadang sulit juga menjalin komunikasi seraya berharap kepada pimpinan agar ke depan dapat di ubah keaktifan masuk kantor dan jalinan komunikasi antar sesama anggota dewan.
“apa keinginan semua anggota dewan dapat diakomodir sehingga tidak terjadi bias. kita ada agenda tahunan yang telah disepakati agar dapat berjalan, bila ada kendala apa sebab, duduk bersama untuk merumuskan, itu yang perlu, kalau tidak berkantor sulit kita capai semua”ucap nya.
Dan masalah Pemalangan itu sampai kapan, itu saya serahkan sepenuhnya kepada rekan anggota DPRK ungkap nya.(zel)