KUALASIMPANG (Berita): Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar upacara memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Ke -75 tahun secara sederhana dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Bahkan, peserta upacara memperingati HAB yang berlangsung Selasa (5/1) di halaman Kantor Kemenag Aceh Tamiang tersebut sangat dibatasi, dan jauh berbeda pelaksanaan pada tahun sebelumnya yang di ikuti oleh semua pegawai di jajaran Kemenang Kabupaten Aceh Tamiang.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Tamiang, Fadli seusai pelaksanaan upacara mengatakan, pada tahun ini upacara hanya dihadiri oleh para kepala madrasah, kepala Kantor Urusan Agama (KUA), para pengawas Madrasah, dan para kasie serta karyawan dan pegawai kantor.
” Hal ini dikarenakan masih dalam situasi Pandemi Covid-19, sehingga peserta upacara kami batasi,” ungkap Fadli kepala kantor Kemenag Aceh Tamiang sembari menyebutkan, tentu kondisi sekarang berbeda dari tahun lalu yang lazimnya setiap upacara HAB dihadiri oleh seluruh pegawai, PNS dan PDPK dibawah lingkungan kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Tamiang tanpa terkecuali.
Menurutnya, pembatasan peserta upacara pada HAB ke 75 ini juga mengacu pada surat edaran yang dikeluarkan oleh Menteri Agama RI dalam memperingati Hari Amal Bakti ke 75 tahun 2021 dalam masa pandemi Covid-19. “Selain menjalankan aturan dari pemerintah pusat, hal ini dilakukan guna upaya mencegah penyebaran Covid-19,” terang Fadli.
Kakanmenag Adeh Tamiang, Fadli mengemukakan, meski berlangsung penuh kesederhanaan, tetapi tidak mengurangi arti dan makna dalam peringatan HAB itu sendiri, dipastikan hal itu pun dapat tersampaikan ke seluruh jajaran Kemenag Aceh Tamiang. “Sesuai dengan tema yang diusung pada HAB ke 75 ini, ” Indonesia Rukun ” tentu berharap dapat bekerja lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Fadli.
Selain itu, Kakanmenag Aceh Tamiang, Fadli berharap juga pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga pelaksanaan ibadah haji dapat diberangkatkan pada tahun ini. “Begitu halnya dengan pelaksanaan belajar mengajar di Madrasah secara tatap muka bisa berjalan secara normal sebelum Pandemi Covid -19, ” ungkapnya lagi.
Fadli mengakui, walaupun proses belajar tatap muka sudah berlangsung, tetapi kondisi saat ini belum maksimal karena siswa belajar masih di bagi shif sesuai dengan peraturan bersama 4 Menteri. ” Proses belajar mengajar tatap muka dapat dikatakan baru berjalan 50 persen,” demikian pungkasnya. (Hen).
