KUTACANE (Berita): Selama empat tahun akses jalan manunggal PWI Kutacane Aceh Tenggara ditutup oleh Pemerintahan RABU (Raidin Pinim-Bukhari). Pada Minggu (16/3/2025) Pemerintahan SAH ( HM Salim Fakhry dan Heri Al Hilal ) membuka akses jalan alternatif baru.
Aksi pembukaan jalan Alternatif tersebut, tepat di halaman parkir sebelah utara Gedung Olah Raga (GOR) Kutacane. Langsung dikawal Bupati Aceh Tenggara (Agara) HM Salim Fakhry, didampingi Mantan Bupati H Armen Desky, Sekda Yusrizal, ST, Kadis PUPR Sadli ST, Kadisparpora Bakri Saputra, Camat, Kapolsek, pengulu Kute Pulonas Baru dan Kute Polunas , tomas, todat dan masyarakat.
Sebelumnya akses jalan manunggal PWI tersebut, ditutup pemerintahan RABU, dengan mendirikan pasilitas olahraga umum (Lapangan Tenis), mengakibatkan jalur penghubung warga Kute Pulonas Baru, Kecamatan Lawe Bulan itu putus total. Bangunan jalan pengurai itu, dibuat semasa kepemimpinan Bupati Drs Syahbudin BP
Sejak jalan ini ditutup, berbagai kritikan pedas terus mengalir, kepada pemerintahan Raidin -Bukhari, sebagai bentuk protes atas penutupan salah satu jalan pengurai tersebut.
Bangunan penutup jalan ini lebih populer dengan nama “Tembok Ratapan Si Tangan Besi”. Kendati tembok masih berdiri Kokoh, Bupati Agara HM Salim Fakhry meminta dinas PUPR dan terkait untuk membuat jalur alternatif dengan merobohkan tembok pengaman GOR Kutacane sebagai jalan baru.
Kepada wartawan Minggu (16/3/2024/5), HM Salim Fakhry menyampaikan, pembukaan jalur alternatif jalan manunggal PWI tersebut, sebagai langkah mewujudkan janji mereka pada Pilkada lalu.
“Hari ini kita tunaikan janji kita untuk membuka akses bagi warga Kute Pulonas Baru Kecamatan Lawe Bulan dan Warga Dusun Manunggal Kute Pulonas.Kecamatan Babussalam,” kata Fakhry.
Ini kan, demi kepentingan masyarakat banyak, pemerintah daerah hadir untuk memberi pelayanan dengan membuka jalan Alternatif kembali.
Sementara itu, Kadisparpora Agara Bakri Saputra menjawab Berita via Ponsel pribadinya Minggu siang (16/3/2025) mengatakan, semua proses pembongkaran Tembok pagar GOR Kutacane sudah dengan SOP yang berlaku.
Dasarnya atas aspirasi (usulan) masyarakat kepada pihaknya dan kita teruskan ke Bupati , masalah ini sudah kita bahas di sejumlah rapat, terkait pembukaan jalur alternatif jalan manunggal PWI Tersebut Kata Bakri.
Semua sudah melewati tahapan, Bupati dari awal ingatkan kita, agar tidak melanggar regulasi yang berlaku. “Ia sangat hati hati dalam bertindak,” jelas Bakri.Singkat.
Sementara itu Wendy Pinim salah satu warga Kute Pulonas Baru, menjawab Berita Minggu (16/3/2025), ia sangat bergembira atas pembukaan akses jalan alternatif menuju jalan nasional itu.
Wendy juga, sempat mengulang kisah dengan rekannya, hampir mendekam di hotel pordeo, karena mendapat ancaman dari pihak terkait, atas ulahnya, merusak tembok GOR Kutacane, untuk membuka jalan.
“Alhamdulillah kami tidak jadi ditahan, karena sudah membangun tembok itu kembali dan Hari ini perjuangan kami sudah menjadi nyata, anak – anak kami sudah bisa berangkat sekolah tanpa harus menempuh jarak lebih jauh,” kata Wendy dengan semangat. (aie)