PON XXI Aceh-Sumut: Jabar kembali Mendulang Emas Di H2H Cabor Arung Jeram

  • Bagikan
Tim Putri JABAR tengah berpose dengan PJ Bupati Agara Syakir,dan peraih mendali lainnya,JABAR kukuhkan diri, memimpin klasemen sementara, setelah berhasil menang du Race Final Head To Head Pada Minggu (15/9) di Venue Sungai Lawe Kute Ketambe. Berita Sore/Ist
Tim Putri JABAR tengah berpose dengan PJ Bupati Agara Syakir,dan peraih mendali lainnya,JABAR kukuhkan diri, memimpin klasemen sementara, setelah berhasil menang du Race Final Head To Head Pada Minggu (15/9) di Venue Sungai Lawe Kute Ketambe. Berita Sore/Ist

KUTACANE (Berita): Di hari terakhir pertandingan cabang olah raga arung Jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut. Sungai Lawe Alas Dusun Pulo latong Kute Ketambe Minggu (15/9) Team Jabar kembali mendulang satu emas dari nomor lomba Head to Head (H2H) R4 putri.

Posisi Jabar kian menguat ke posisi pemimpin puncak perolehan mendali sementara, mengungguli tuan rumah Sumatera Utara. Jawa Barat mendapatkan satu emas, setelah mengalahkan DIY Yogyakarta.

Saat ini Jawa Barat langsung menduduki posisi pertama dengan mendulang tiga medali emas. Disusul oleh Sumatera Utara dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu. Kemudian di tempat ketiga ada Aceh dengan satu emas, dua perak.

Demikiaan dilaporkan Humas PB PAJI dalam Pers realesenya , yang diterima Berita Senin malam (16/9).Untuk Posisi keempat perolehan mendali, di miliki DKI Jakarta dengan satu emas, di posisi ke lima Jawa Timur dengan mengumpulkan 2 perak.

Dari hasil Race H2H R6 putri, para mojang priyangan, mencatatkan waktu tercepatnya 1 menit 48,04 detik. Mengalahkan DIY yang mengunci waktu 2 menit 00,95 detik,harus puas dengan mendali perak.

Kata Nita Karlina Tim Jawa Barat, usai jalani perlombaan. Alhamdulillah, Race hari ini sangat luar biasa, tim kami bisa memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat dan untuk tim lainnya juga sama kuatnya. Dari awal kami tetap mengikuti semua ketetuan dari pelatih.Kata Nita.

Pada Race Minggu (15/9), terlihat Jawa Barat masih menerapkan strategi yang sama, yakni mengambil putaran di boyan 3 dan 4. Sebaliknya DIY yang mencoba mengambil putaran lebih awal malah terjebak cukup lama di eddy saat akan mengitari boyan 2, hingga membuat mereka cukup tertinggal jauh pada saat 50 meter terakhir jelang garis finis.

Pilihan kami di boyan 3 dan 4 untuk putaran, karena dekat dengan arus yang deras, jadi keluar dari putarannya lebih mudah.Ini juga bagian dari strategi, kami sudah sejak awal tambahnya.

Medali perunggu jatuh ke team Sumatera Barat, dengan penuh dramatis setelah menyisihkan Team DKI Jakarta. Dengan catatan waktu team Sumatera Barat 2 menit 05,37 detik. DKI Jakarta catatan waktu 2 menit 18,37 detik.

Perolehan mendali Perunggu team Sumatera Barat, merupakan penghapus dahaga, setelah puasa mendali, sejak Race berlangsung di Sungai Lawe Alas Ketambe.

Beda cerita dari Ade Wahyu Fadillah pendayung Sumbar . tadi race cukup menegangkan, kami yakin Sumbar tidak selamanya berada di bawah, kami juga bisa meraih mendali,karena kami harus membawa pulang medali. Kami ingin membuktikan bahwa Sumatera Barat bisa, Sumatera Barat juga juara. ujar Ade

Sementara itu, hasil nomor H2H R6 putra ditangguhkan. Final nomor ini mempertemukan DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Saat pertandingan DKI menyentuh finis lebih cepat dibandingkan Sumatera Utara, tetapi kemudian Sumatera Utara mengajukan protes. Menurut mereka, di boyan 1 pedayung DKI mendorong perahu Sumatera Utara untuk mencoba menghalang jalan mereka di lintasan.

Setelah Dewan Juri melakukan koordinasi, protes Sumatera Utara ditolak karena dinilai tidak terbukti. Namun, Sumatera Utara tetap menolak putusan Dewan Juri dan mereka memilih mengajukan banding. Saat ini proses banding sedang berjalan, karena itu penetapan pemenang di nomor H2H R6 putra belum diumumkan lebih dahulu.

Sebelumnya, drama juga terjadi di babak semifinal 1 antara DKI Jakarta dan Aceh. Sama-sama mengambil jalur putaran yang sama di boyan 3 dan 4, Aceh menyalip saat melakukan putaran di boyan terakhir dan finis lebih dahulu dari pada DKI.

Hanya saja, DKI langsung melakukan protes ke meja Dewan Juri. Menurut ofisial DKI, Zulham Peliang, mereka menemukan adanya pelanggaran dan indikasi jika boyan 2 terlepas.

Setelah melihat rekaman video dari juri serta dari pihak DKI Jakarta dari berbagai angle, Dewa Juri akhirnya memutuskan jika benar telah terjadi intensional contact (kontak yang disengaja) di lintasan oleh pedayung Aceh ke pedayung DKI. Protes DKI pun diterima, dan Aceh terpaksa harus menerima jika mereka gagal melangkah ke final A.

Aceh pun pada akhirnya berlapang dada dan tidak mengajukan banding. Mereka pun memutuskan tetap bertanding dengan Kalimatan Timur di final B untuk perebutan perunggu. Aceh pun finis terdepan. pedayung Aceh langsung menangis haru saat naik ke permukaan saat disambut oleh Kadispora Aceh Tenggara. Bakri Saputra.

• Ramai Pengunjung

Terhitung jumlah penonton dalam menyemarakkann Nomor Lomba H2H, sekitar 5000 Orang. Selain untuk menyaksikan secara langsung Cabor Arung Jeram di Sungai Alas berlokasi di Taman Nasional Gunung Leuser, sembari berpiknik, mereka juga turut menyemangati bukan hanya untuk atlet Aceh, bahkan disaat atlet lainnya sedang berlomba.

Bahkan, ada yang antusias bertanya soal aturan arung jeram. Para peraih medali selalu diminta foto bersama oleh para pengunjung mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Tulis PB FAJI.

Sementara itu Selasa (17/9) Kegiatan Cabor Arung Jeram , akan kembali dilanjutkan di Lokasi Kedua, Venue Arung Jeram Sungai Lawe Mamas Kecamatan Darul Hasanah.

Sebelumnnya Senin (16/9),sejumlah Team tengah mempersiapkan diri dalam sesi latihan bebas, di Jambur Mamang, Sungai Mamas. Dilanjutkan Kapten Meeting pada sore harinya.

Sementara untuk keputusan peraih medali nomor H2H R4 putra akan diumumkan secara resmi setelah sidang banding selesai.Jelas PB FAJI. (aie).

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *