BLANGPIDIE (Berita):Proyek pemasangan pipa instalasi jaringan air bersih, ke rumah-rumah warga Aceh Barat Daya (Abdya), dinilai tidak memperhatikan keselamatan warga sekitar, yang menggunakan sarana lalulintas di kawasan pemasangan pipa. Akibatnya, tidak sedikit kecelakaan lalulintas terjadi disebabkan imbas dari pengerjaan proyek tersebut.
Contohnya, galian pipa di kawasan Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, dikerjakan rekanan tanpa memperhatikan imbas dari tumpukan galian. Dimana, pekerja galian menumpuk matrial galian diatas badan jalan, hingga hamper menutupi setengah badan jalan milik Kabupaten itu. Akibatnya, pengendara yang lalu lalang di jalan lintasan ribuan penduduk itu jadi sempit dan sulit dilintasi, apalagi saat kenderaan roda empat berpapasan (beda arah).
Sebagaimana diungkapkan Syahrizal Husein, warga setempat Selasa (26/9), berbagai kecelakaan terjadi di lokasi galian pipa dalam beberapa malam terakhir ini. Kebanyakan katanya, yang menjadi korban kecelakaan adalah para ibu rumah tangga, juga remaja wanita usia sekolah. “Kecelakaan itu biasa terjadi malah hari. Dimana, saat ibu-ibu mau melintas, berpapasan dengan kenderaan roda empat. Saat mau mengelak, sepeda motor ibu-ibu itu naik ke timbunan matrial galian. Akibatnya sudah pasti terjatuh,” ungkapnya.
Ditambahkan, kecelakaan terjadi disebabkan sejumlah titik lokasi galian pipa itu, masih belum diratakan dengan timbunan. Sehingga arus lalulintas menjadi terhambat. Apalagi, beberapa titik lokasi rawan tersebut, berada di bagian kepala jembatan yang memang jalurnya sudah sangat sempit. “Sudah banyak kendaraan yang terperosok kedalam saluran. Apalagi kalau malam hari disini sangat gelap, karena tidak ada lampu jalan,” sebutnya.
Agustia Rianti, warga lainnya menyebutkan, dari pantauan pihaknya, proyek pengerjaan galian pipa air bersih itu sudah selesai dilaksanakan. Dimana katanya, para pekerja sudah lama tidak terlihat di lokasi. Namun, sisa pekerjaan, yaitu gundukan matrial galian, masih menumpuk di lokasi, yang hampir menutupi setengah badan jalan. “Itulah yang jadi masalah. Kalau memang pekerjaan sudah selesai, harusnya pihak rekanan dapat meratakan atau menyingkirkan tumpukan matrial galian dari badan jalan, agar tidak membahayakan pengguna jalan,” katanya.
Jufriadi ST, Kepala Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang, pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, dimintai tanggapannya terpisah mengatakan, pihaknya akan segera meminta rekanan untuk membersihkan lokasi, yang dianggap rawan terhadap kecelakaan bagi pengguna jalan, imbas dari galian saluran pipa tersebut. “Ya benar, kita telah menerima laporan ada beberapa titik lokasi yang rawan terjadi kecelakaan. Nanti akan saya sampaikan segera kepada pihak rekanannya,” ujar Jufriadi.
Jufriadi juga mengatakan, proyek tersebut belum selesai, tapi masih dalam proses pengerjaan. Katanya, rekanan sudah melaporkan bahwa belum dilanjutkan proses pekerjaan, dikarenakan sedang dalam kondisi musim hujan. Karena katanya, jika dilakukan proses penggalian, jalan akan berlumpur dan sangat mengganggu.(b21)