BIREUEN ( Berita ) : Universitas Almuslim Bireuen Aceh, telah berusia 18 tahun tepat pada tanggal 15 Januari 2021. Diusianya 18 Tahun telah meluluskan 29.860 lulusan dari 25 program studi.
Saat ini tentunya banyak lulusan yang telah mengabdi diseluruh penjuru negeri ini, ungkap Rektor Universitas Almuslim Peusangan Matanggeulumpangdua Kabupaten Bireuen Dr Marwan MPd,penjelasan kepada Berita,Senin (12/04).
Universiras Almuslim, satu-satunya kampus wakaf masyarakat peusangan (Kecamatan Peusangan, Kecamatan jangka, Kecamatan Peusangan Selatan, dan Kecamatan Peusangan Siblah Krung).
Kami menjabat sebagai Rektor Universitas Almuslim pada tanggal 13 Nopember 2021, hari ini 29 hari.
Kami selaku Rektor berkomitmen untuk mewujudkan visi misi kampus tentunya juga visi-misi Kemdikbud.
Sebagai usaha untuk mencapai visi dan misi tersebut kami telah melakukan kerjasama tridarma Perguruan Tinggi dengan beberapa kampus negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta(PTS).
Kerjasama dengan PTN , Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Malikussaleh, dan Politeknik Kesehatan Negeri Aceh (POLTEKES Aceh).
Sementara itu kerja sama dengan sejumlah PTS seperti: Universitas Gajah putih, Universitas Jabal Ghafur, Universitas Abulyatama, Universitas Cut Nyak Dhien, Universitas Muhammadiyah Aceh.
Kerjasama ini merupakan suatu keharusan yang harus kami lakukan dalam upaya implementasi merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Contohnya seperti kerjasama dengan USK dan UNIMAl, tambah Marwan.
Begitu pula, akan menerima 2 orang mahasiswa setiap prodi dalam lingkup Umuslim untuk kuliah satu semester di USK dan Unimal.
Umuslim juga tentunya harus bekerja sama dengan Pemerintah Aceh sampai ke Desa.
Umuslim juga sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Bireuen, dan Pemerintah Daerah Nagan Raya.
Seperti contoh kerjasama dengan Desa Samuti Rayek pembuatan Saluruan beton Ringan kecamatan ganda pura dan kerjasama dengan Stakeholder lain umpama PT. TAKABEA PERKASA.
Ini semua kita lakukan untuk mempercepat kemajuan desa dalam istilah lain Desa harus menghela, artinya dari atas ditarik dan dari bawah didorong.
Pemerintah membuat kebijakan kami sebagai kampus mendorong dari bawah, sehingga desa cepat maju dan cepat makmur.
Hal ini harus dilakukan oleh kampus-kampus dalam upaya peningkatan kapasitas ASN pemerintah Daerah tentang Kualifikasi SDM daerah.
Pada kaitannya dengan konsep MBKM ada kesempatan kepada seluruh ASN untuk meningkatkan kapasitas melalui strata pendidikan minimal Sarjana.
Umuslim sangat siap utuk itu yang didukung oleh persratan-persyaratan sesuai regulasi yang ada, misalnya Akreditasi Perguruan tinggi B(Baik Sekali).
Akreditasi program studi ada A (Unggul) dan ada banyak B (Baik Sekali, dan masih ada 4 prodi masih nilai C (Baik) dikarenakan prodi baru.
Dalam implementasi konsep MBKM pada tahun 2020 Umuslim telah bekerja samaa dengan 21 PTS di Luar Aceh pada program Permata Sakti ditahun 2020.
Dan sampai saat ini masih berlanjut secara mandiri dan bertambah dengan beberapa PTS lain diseluruh Nusantara, kebijakan pemerintah untuk setiap Gampong harus ada 1 PAUD sederajat.
Namun guru-guru PAUD sangat terbatas, saat ini Umuslim menjadi salah satu solusi dikarenakan sudah memiliki prodi PAUD dan kami siap untuk mendidik calon-calon guru PAUD titipan masyarakat.
Pemerintah maupun pihak yayasan/swasta. Agar saatnya nanti Sekolah PAUD diisi oleh guru-guru Paud, demikian juga hari ini halnya memperkuat pemerintah desa/gampong.
Umuslim siap menerima perangkat gampong/desa yang ingin kuliah di Umuslim.Semua kerjasama yang kami lakukan adalah dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat dan tentunya SDM yang berkualitas, pungkas Marwan bin Tengku Abdul Hamid (Rjb)