“Bawagõli” Desa Siwalawa Dibangun Dengan Nuansa Budaya

  • Bagikan
Pembangunan "Bawagõli" mulai dikerjakan pada bulan awal September lalu oleh Pemerintah Desa Siwalawa, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan. Meskipun masih dalam proses pekerjaan, namun "Bawagõli" yang sudah dikerjakan kelihatan megah dan bernuansa budaya. Berita Sore/Menghadapi Sarumaha.
Pembangunan "Bawagõli" mulai dikerjakan pada bulan awal September lalu oleh Pemerintah Desa Siwalawa, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan. Meskipun masih dalam proses pekerjaan, namun "Bawagõli" yang sudah dikerjakan kelihatan megah dan bernuansa budaya. Berita Sore/Menghadapi Sarumaha.

TELUKDALAM (Berita): Tangga (Bawagõli) memasuki Desa Siwalawa yang sudah roboh total karena bencana alam, akhirnya dibangun kembali dengan menggunakan Dana Desa Tahun Anggaran 2020.

Pembangunan tangga yang terbuat dari batu pahatan itu merupakan solusi yang ditempuh oleh Pemerintah Desa bersama BPD dan masyarakat untuk memulihkan dan melestarikan Desanya sebagai warisan leluhur yang diperkirakan berusia ratusan tahun.

Pantauan Berita di lapangan pembangunan “Bawagõli” mulai dikerjakan pada bulan awal September lalu oleh Pemerintah Desa Siwalawa, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan.

Meskipun masih dalam proses pekerjaan, namun “Bawagõli” yang sudah dikerjakan kelihatan megah dan bernuansa budaya.

“Yang patut dibanggakan kepada pemerintahan Desa saat ini ada kekompakan satu dengan yang lain, baik Kepala Desa, Aparat Desa, dan BPD, maupun para tokoh masyarakat.

Hal ini terbukti ketika melaksanakan gotong royong, doa bersama dan peletakan batu pertama,” ujar FS. Sarumaha salah seorang tokoh masyarakat Desa Siwalawa.

Bahkan Ia mengatakan Pemerintah Desa bersama BPD, LPM, para Tokoh dan Masyarakat sangat antusias dan saling bersinergi untuk mewujudkan pembangunan Desa Siwalawa menjadi lebih baik, maju, menarik dan bernuansa kultural.

Walaupun Sarumaha,S.Pd.,M.A.,M.I.P., sebagai salah satu pimpinan BPD Siwalawa sejak periode pertama (2007) dan masih aktif hingga saat diwawancarai menuturkan bahwa sebenarnya tangga memasuki Desa Siwalawa sudah dibuat sebelumnya oleh para leluhur.

Terjadi Bencana Longsor

Namun sejak tahun 2001 hingga tahun 2014 terjadi bencana longsor yang turus menerus sehingga mengakibatkan “Bawagõli” Desa Siwalawa rusak dan roboh total.

Ia menjelaskan salah satu solusi yang ditempuh oleh Pemerintah Desa Siwalawa bersama masyarakat untuk mengatasi kelongsoran pada saat itu adalah menanam pepohonan di area tanah longsor dan membangun bronjong dengan swadaya masyarakat sebanyak 75 buah pada tahun 2014, serta membangun saluran drainase melalui APBDes tahun anggaran 2015 dan meneruskan pembangunan bronjong sebanyak 252 melalui APBDes tahun anggaran 2019.

Ia menuturkan Pemerintah Daerah melalui Dinas PUPR Kabupaten Nias Selatan juga telah membantu pembangunan bronjong sebanyak 80 buah melalui APBD tahun anggaran 2019.

Kemudian pada tahun ini Pemerintah Desa Siwalawa meneruskan pembangunan bronjong sebanyak 114 buah dari APBDes tahun anggaran 2020.

“Pembangunan ini dilaksanakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran,” ujar Walaupun Sarumaha selaku Ketua BPD Siwalawa.

Menurutnya, di lokasi bekas tanah longsor tersebut masih memerlukan pembangunan bronjong sekitar 1500 buah untuk menghindari permukiman Desa Siwalawa dari ancaman longsor,

Pembangunan saluran drainase sekitar 500 meter sampai ke sungai “Gomo”, karena Desa tersebut di kelilingi dua sungai besar yaitu sungai “Gomo” dan sungai “Hiu”, tutur Walaupun Sarumaha.

Lebih lanjut ia mengungkapkan sejak tahun 2010, tangga memasuki Desa Siwalawa hanya dalam bentuk susunan batu yang masih darurat dan kondisinya sangat memprihatinkan karena tidak layak sebagai tangga desa yang sesungguhnya.

masyarakat berkomitmen membangun “Bawagõli”

“Untuk mengatasi kondisi itu, Pemerintah Desa bersama BPD Siwalawa dan masyarakat berkomitmen membangun “Bawagõli” yang terbuat dari batu yang digerinda (pahatan) dengan memberdayakan masyarakat melalui padat karya desa sebagaimana harapan pemerintah,” ungkap Sarumaha.

Pada saat peletakan batu pertama pembangunan “Bawagõli” tersebut, Kepala Desa Siwalawa, Balazizokho Sarumaha,S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberi perhatian dan mendukung pelaksanaan gotong royong dan doa bersama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

“Kebanggaan kami sebagai Pemerintah Desa dengan hadirnya para tokoh masyarakat Desa Siwalawa dari Telukdalam yang turut menyaksikan kegiatan pembangunan di Desa Siwalawa, sehingga dapat memberikan  motivasi bagi kami untuk lebih giat lagi membangun desa menjadi lebih baik.

Dalam hal ini kami mengharapkan kiranya kerja sama dan perhatian seperti ini semakin terjalin di masa yang akan datang untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar,” harap Balazizokho Sarumaha.

Dalam sambutan Tokoh Masyarakat Desa Siwalawa, Fa’atulo Sarumaha,S.IP.,MM., (Tuha Farõkha Maniamõlõ) yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nias Selatan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Desa dan BPD yang telah sepakat membangun “Bawagõli” Desa Siwalawa.

Diharapkannya pembangunan tersebut dapat berjalan dengan baik dan bisa selesai tepat waktu.

Bahkan  Ia mengatakan akan berusaha mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk membangun pintu gerbang melalui APBD Kabupaten Nias Selatan.

“Untuk itu dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Desa Siwalawa dan di Desa lainnya, maka yang terpenting adalah selalu membina persatuan dan kesatuan yang solid (kokoh) sehingga apapun yang kita rencanakan dapat berhasil dengan baik,” ujar Fa’atulo Sarumaha alias Ama Iwan.

Gotong Royong

Hal senada juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Desa Siwalawa, Drs. Feriaman Sarumaha (Amada Lawa Mbõgi) sekaligus sebagai mantan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Selatan sangat mengapresiasi masyarakat Desa Siwalawa yang selalu kompak dan mendukung program pemerintah Desa sehingga seperti kegiatan gotong royong dan peletakan batu pertama pembangunan “Bawagõli” pada hari ini bisa terlaksana dengan baik.

Pelaksanaan gotong royong, doa bersama dan peletakan batu pertama pada pembangunan “Bawagõli” Desa Siwalawa dihadiri oleh Kepala Desa Siwalawa, Balazizokho Sarumaha,S.Pd., Ketua BPD, Walaupun Sarumaha,S.Pd.,M.A.,M.I.P., Wakil Ketua BPD, Tanggapan Sarumaha,S.Pd., Sekretaris BPD, Elovering Sarumaha,S.Pd., dan Anggota BPD, Sekretaris Desa, Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Dusun dan Staf serta unsur masyarakat Desa Siwalawa.

Selain itu juga turut dihadiri Tokoh Masyarakat, Adat dan Agama diantaranya, Hadirat Sarumaha (Bawa Alitõ), Fa’atulo Sarumaha,S.IP.,MM (Tuha Farõkha Maniamõlõ), Drs. Feriaman Sarumaha (Lawa Mbõgi).

Alirama Sarumaha,S.Pd (Saefa Atarõ), Fanolali Sarumaha (Tuha Salawa Õlitanõ), Hironimus Sarumaha (mewakili Samaeri Nahõnõ), Onekheta Sarumaha (Sondra’u Moyo), Nirasoi Sarumaha (Fendrege Mezaya), Sanaya Sarumaha (Samõli Harimao), dan Limpuran Sarumaha.

Hingga saat saat ini pembangunan “Bawagõli” Desa Siwalawa sedang dilaksanakan dan akan terus berlanjut sampai selesai dengan mempedomani kemampuan keuangan Desa sebagaimana ditetapkan dalam APBDes Siwalawa tahun anggaran 2020.

Adapun semangat untuk membangun Desa itu selama ini: “Aoha noro nilului wahea, aoha noro nilului waoso, alisi tafadaya daya hulu tafawolo-wolo. Naha sara dõdõ, naha sambua li tola ta’olikhe gawõni, tola ta’olae guli nasi”. (mhs)

Berikan Komentar
  • Bagikan