Berkabung Nasional Di China Sabtu Untuk Korban Corona

  • Bagikan
Ilustrasi tenaga medis China yang diperbantukan untuk menangani kasus virus corona. (STR / AFP)
Ilustrasi tenaga medis China yang diperbantukan untuk menangani kasus virus corona. (STR / AFP)

Jakarta (Berita): Pemerintah China akan menggelar hari berkabung dan mengheningkan cipta secara nasional pada Sabtu (4/4) besok, untuk mengenang orang-orang yang meninggal dalam wabah virus corona.

Seperti dilansir CNN, Jumat (4/4), kantor berita China, Xinhua, melaporkan selama berlangsungnya mengheningkan cipta selama tiga menit dan berkabung nasional, pemerintah dan seluruh penduduk akan menaikkan bendera setengah tiang.

“Sirine, serta klakson kendaraan, kereta dan kapal laut akan dibunyikan sebagai tanda berduka,” tulis kantor berita Xinhua.

Pada Kamis (3/4) kemarin, pemerintah China memberikan gelar pahlawan kepada (Alm.) dr. Li Wenliang. Dia adalah seorang dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona di Kota Wuhan.

Padahal, sebelum meninggal, Li sempat ditangkap dan diinterogasi oleh kepolisian Wuhan karena dianggap menyebarkan informasi yang tidak tepat dan memicu kepanikan tentang virus corona. Padahal, saat itu Li ingin memberi tahu rekan sejawatnya sesama dokter supaya berhati-hati terhadap penyakit yang mirip dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (SARS) tersebut yang merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Di sisi lain, pemerintah Kota Wuhan meminta para penduduk untuk tidak bepergian terlebih dulu jika tidak ada keperluan mendesak. Padahal, mereka saat ini mulai melonggarkan aturan penguncian wilayah dan kemungkinan akan dicabut secara keseluruhan pada Rabu (8/4) pekan depan.

Dalam pernyataannya, Ketua Partai Komunis China cabang Wuhan, Wang Zhonglin, meminta para penduduk tetap menerapkan perilaku pencegahan penularan virus corona.

Wang juga meminta para penduduk tetap mengenakan masker saat keluar rumah dan segera memeriksa suhu badan ketika pulang. Sejauh ini, China memiliki 81.620 infeksi dan 3.322 kematian akibat wabah virus corona. (cnn/ayp/ayp)

Berikan Komentar
  • Bagikan