BI Prediksi Ekonomi Sumut Capai Titik Terendah Tahun 2020

  • Bagikan
KEPALA Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat. Berita Sore/Laswie Wakid
KEPALA Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat. Berita Sore/Laswie Wakid

MEDAN (Berita): Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut) memprediksi ekonomi Sumut pada triwulan II 2020 tumbuh terbatas dan akan mencapai titik terendahnya di tahun 2020 yang tumbuh pada kisaran 1,3 hingga 1,7 persen (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat Senin (8/6) menuturkan, perlambatan ekonomi Sumut disinyalir terjadi pada kinerja permintaan eksternal dan domestik sebagai imbas dari merebaknya Covid-19 secara cepat dan meluas.

Bahkan, sampai April 2020, kegiatan ekspor-impor telah menurun baik secara nilai maupun volume.

Penurunan ekspor terjadi pada hampir seluruh negara mitra dagang utama untuk komoditas CPO dan karet alam.

Sejalan dengan hal tersebut, sambungnya, impor dari seluruh negara mitra dagang utama mengalami penurunan terutama pada komoditas logam dasar dan mesin industri.

Perlambatan ekspor-impor dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas ekonomi pada masa karantina dan pembatasan sosial secara global.

Ia menambahkan meluasnya Covid-19 berdampak pada melambatnya beberapa Lapangan Usaha (LU), terutama LU Perdagangan, LU Industri Pengolahan, dan LU Konstruksi.

Pembatasan sosial serta imbauan untuk tidak keluar rumah akan menurunkan aktivitas perdagangan ritel dan sektor pariwisata.

“Hal tersebut juga akan memperlambat progres pembangunan yang tercermin dari perlambatan LU Konstruksi. Penurunan permintaan global dan domestik akibat lockdown dan social distancing diperkirakan menurunkan kinerja industri pengolahan,” tegasnya.

Ia menyebutkan perlambatan ekonomi pada triwulan II 2020 terindikasi oleh beberapa indikator, diantaranya indeks Survei Penjualan Eceran (SPE) dan perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh menurun.

Dari sektor pariwisata, tingkat hunian kamar dan kunjungan wisman mengalami penurunan yang sangat drastis.

Dalam skenario mild, meluasnya dampak Covid-19 diprakirakan mendorong perlambatan perekonomian Sumut menjadi berada di kisaran 4,3 persen hingga 4,7 persen (yoy), melambat 0,8 persen dari baseline dalam skenario sedang.

Dengan perkembangan terkini, dimana pertumbuhan dunia diperkirakan tumbuh 0,9 persen (yoy) (BI) serta Tiongkok tumbuh hanya 2,3 persen (World Bank), perekonomian Sumut berpotensi melambat lebih dalam pada kisaran 2,2 hingga 2,6 persen (yoy) dalam skenario berat. Dalam kondisi sangat berat, ekonomi Sumut dapat turun hingga 1,2 hingga 1,6 persen (yoy). (Wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan