MEDAN (Berita): Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendorong peningkatan kinerjanya untuk menembus pasar Eropa melalui Netherland (Belanda).
Hal ini merupakan respon positif yang diutarakan Mr. Hans de Brabander, Head of the Economic Department Kedubes Belanda di Indonesia pada Webinar mengenai peluang produk UMKM Sumatera Utara untuk memasuki pasar negara Uni Eropa melalui Netherland (Belanda), Rabu (16/6/2021).
Pada webinar tersebut narasumber antara lain dari Representative of Netherlands Senior Expert (PUM), Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Uni Eropa, dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI Marolop Nainggolan. Hadir di sana Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Afifi Lubis,
Mr. Frits van Leer and Ms. Christa Nollen, Netherlands Senior Experts (PUM);
Ms. Dika Rinakuki, Center for the Promotion of Imports from developing countries (CBI);
Mr. Ony Hindra Kusuma, Dutch Honorary Consul In Medan, para Kepala Dinas di lingkungan Provinsi Sumatera Utara, Kadin Sumut. Juga 136 pelaku UMKM di daerah ini, termasuk diantaranya 36 UMKM binaan Bank Indonesia dari 3 KPw BI di wilayah Sumatera Utara (KPw BI Prov. Sumatera Utara, KPw BI Pematang Siantar dan KPw BI Sibolga).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo dalam sambutannya mengatakan selama lebih kurang 2 jam kita telah memperoleh pengetahuan, dan informasi mengenai peluang produk UMKM Sumatera Utara untuk memasuki pasar negara Uni Eropa melalui Netherland (Belanda).
Narasumber dari PUM sharing pengetahuan mengenai upaya yang dilakukan dalam meningkatkan penawaran produk, supply chain, dan seterusnya.
Narasumber dari CBI Uni Eropa sharing informasi seputar peluang ekspor ke negara-negara Uni Eropa, dilengkapi dukungan yang diberikan kepada eksportir untuk akses ke pasar global oleh narasumber dari Kementerian Perdagangan RI.
Soeko menyebut UMKM begitu berperan dalam perekonomian Indonesia, baik kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, maupun sumbangan terhadap devisa.
Sesuai data Kementerian Koperasi dan UKM serta BPS, pada tahun 2018 pangsa UMKM terhadap pembentukan PDB yang mencapai 61,1 persen. Sementara itu, di sisi ekspor, pangsa UMKM tercatat sebesar 14,4 persen dari total ekspor.
“Demikian juga halnya dengan peran UMKM yang cukup besar dalam perekonomian Sumut,” ungkap Soeko.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Kedubes Belanda dalam mendorong ekspor produk UMKM Sumatera Utara ini sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong UMKM naik kelas dengan terus bersinergi dalam mendukung akses pembiayaan, program digitalisasi, dan mendorong UMKM untuk akses ke pasar global atau ekspor.
BI Sumut sendiri.menurut Soeko sudah melakukan berbagai upaya agar UMKM naik kelas, apalagi bisa menembus pasar global.
Beberapa program yang dilakukan diantaranya peningkatan kapasitas UMKM dalam rangka memperkuat kualitas UMKM agar lebih berdaya saing, baik dari sisi sumber daya manusia, proses produksi, maupun pemasaran produk.
“Dengan kata lain, program pengembangan UMKM dilakukan secara end to end process atau dari hulu ke hilir,” katanya.
Bank Indonesia menetapkan peta jalan pengembangan UMKM dengan membagi UMKM ke dalam 4 level dengan berbagai kriteria berdasarkan kapabilitas UMKM, yaitu UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital dan UMKM Ekspor.
Program pengembangan UMKM menyasar 4 hal, yaitu (1) mendorong ketersediaan bahan baku, (2) meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi dan kelembagaan, (3) mendorong digitalisasi dan pembiayaan, serta (4) mendorong perluasan akses pasar, termasuk akses pasar global atau ekspor.
Soeko menyebut upaya dalam mendorong akses pasar global atau ekspor dilakukan antara lain bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam pelaksanaan berbagai event promosi dan business matching, seperti pelaksanaan event Beli Kreatif Danau Toba dalam rangka mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.
Kini 12 juta merchant QRIS, memfasilitasi keikutsertaan UMKM pada berbagai event promosi skala nasional dan internasional, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri, serta mengikutsertakan UMKM dalam berbagai capacity building seperti halnya kegiatan webinar yang dilakukan hari ini.
“Kami berharap pengetahuan dan informasi hari ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong perluasan akses pasar, termasuk memanfaatkan berbagai peluang ekspor ke negara-negara Uni Eropa,” jelas Soeko.
Sinergi berbagai pihak dalam mendorong pengembangan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia tak terkecuali perekonomian Sumatera Utara perlu terus kita dorong. (wie)