Boikot Produk Perancis, Tidak Berdampak Bagi Perekonomian Nasional

  • Bagikan
Pakar Ekonomi Benjamin Gunawan
Pakar Ekonomi Benjamin Gunawan

MEDAN (Berita): Pakar Ekonomi Benjamin Gunawan mengungkapkan, kalaupun terjadi aksi boikot beneran dari Indonesia, tetap Indonesia diuntungkan. Karena neraca dagang kita selama ini juga negatif bila berdagang dengan Perancis. Artinya, tidak berdampak buruk dengan perekonomian nasional

Ujar Benjamin Gunawan, kepada Berita, Minggu, (1/11) tentang seruan dari berbagai elemen dan berbagai negara.

Dikatakan Gunawan,  bila melihat, ada sejumlah produk yang diimpor ke Perancis, diantaranya pesawat terbang, mentega, mesin, militer, sparpart, obat obatan dan beberapa komoditas lainnya. Yang kalaupun terjadi aksi boikot beneran dari Indonesia, tetap Indonesia diuntungkan.

Selain itu, lanjut Benjamin, bisnis dengan Perancis, salah satu komoditas yang diimpor dari Perancis adalah Air.
Dalam konteks ini saya menilai jika nantinya ada aksi boikot produk-produk perancis, pemerintah tidak akan terlalu pusing seandainya air tadi tidak kembali masuk ke Indonesia,ujarnya.

Kalau saya melihat tren datanya memang terus mengalami penurunan defisit perdagangan kita dengan Perancis. Namun yang menjadi persoalan adalah bagaimana dampak dari boikot terhadap perekonomian nasional.

“Jadi jika boikot benar benar terjadi, pemerintah harus mencari barang subtitusi dari negara lainnya.

Tentunya aksi seruan boikot ini akan menguntungkan sejumlah negara yang tentunya akan memanfaatkan kondisi ini untuk memasarkan produknya.

Benjamin mencontohkan, negara yang bergantung dengan perancis akan mencari negara lain yang bisa menggantikan Perancis. Dan saya yakin dampak buruk dari aksi boikot barang barang Perancis ke Indonesia tidak akan menimbulkan masalah besar di tanah air.

Dan sangat disayangkan, kata Benjamin, disaat dunia tengah berjibaku dengan covid 19, perang dagang, resesi, hingga memanasnya hubungan geopolitik di banyak negara. Ini terjadi yang akhirnya banyaj menimbulkan kecaman terhadap negara yang terkenal menara Effeilnya itu.

Walaupun saya secara pribadi sangat terusik dengan langkah Presiden Perancis yang tidak akan menarik karikatur nabi Muhammad SAW. Karena buat saya karikatur Nabi Muhammad SAW menurut keyakinan saya merupakan itu suatu hal yang tabu,ucap Benjamin

“Kita berharap Perancis mau menghargai perasaan umat muslim dengan tidak membiarkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Karena ini sangat menyinggung perasaan umat muslim dimanapun.

Dan ditengah tekanan ekonomi seperti yang terjadi sekarang ini. Sebaiknya Perancis bijak untuk tidak membiarkan masalah berlarut larut,papar Benjamin.

Karena bisa memicu terjadinya aksi boikot serupa. Dan justru apa yang dilakukan oleh Perancis memperburuk hubungan dagang antara banyak negara.

Sudah tentu Perancis bisa saja dirugikan, khususnya hubungan dagang dari negara muslim di dunia,pungkas Benjamin. (lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan