SERGAI (Berita): Bupati Serdang Bedagai H Soekirman lakukan tes Swab untuk deteksi dini terkait Covid-19, di Posko Gugus depan Pemkab Sergai, Jumat (17/4).
Pemeriksaan ini bukan dikarenakan adanya gejala terjangkit virus Corona pada dirinya, namun sebagai salah satu usaha pencegahan memutus rantai penyebaran virus.
Bupati H Soekirman, selaku ketua Gugus Tugas, mengatakan, ini bentuk ikhtiar kita untuk melakukan pencegahan dini.
“Apalagi kita baru mendapat kabar baik dari Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) di Medan yang kini telah memiliki fasilitas Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratoriumnya dan ini yang pertama di Provinsi Sumatera Utara,” kata Soekirman setelah menjalani prosedur swab yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sergai.
Selama pengujian dilakukan lewat rapid test, meski hasilnya diperoleh lebih cepat namun tingkat akurasinya tidak sebaik PCR.
Selain akurasi, efektivitas rapid test juga lebih rendah karena harus dilakukan lebih dari sekali dan ada peluang hasil negatif yang didapat keliru.
Berbeda dengan test PCR lewat sample yang didapat dengan metode Swab, tingkat akurasinya jauh lebih tinggi sehingga jelas lebih efektif, dengan adanya alat di laboratorium untuk melaksanakan test PCR yang hari ini diresmikan secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi, Soekirman berharap waktu tunggu pasien berstatus PDP bisa jauh lebih singkat.
Sebelumnya diperlukan waktu berhari-hari untuk menentukan status positif atau tidaknya seorang pasien karena sample harus dikirim ke pusat (Jakarta) terlebih dahulu untuk dianalisis, bahkan terkadang bisa menunggu sampai 12 hari karena antrian yang sangat panjang.
Selama proses menunggu tersebut, pasien mesti dirawat inap karena harus mendapat pengawasan secara khusus dari tim medis dengan adanya fasilitas PCR di Sumut, waktu tunggu bisa dipangkas hingga hanya perlu 1-2 hari saja untuk mengetahui status terjangkitnya pasien.
Tentu ini secara otomatis juga menjamin ketersediaan kamar bagi pasien PDP lainnya.
Untuk mempercepat tindakan pemeriksaan swab bagi masyarakat Sergai yang telah ditetapkan sebagai OTG, ODP dan PDP, dan menyambut laboratorium di RS USU yang sudah tersedia, maka Dinas Kesehatan Sergai melakukan pelatihan pengambilan swap dari tenggorokan dan hidung bersama dokter Sp Patologi Klinik dan Analis di 20 Puskesmas.
Walaupun sudah tersedia fasilitas PCR, akan tetapi jelas lebih baik jika kita bersama-sama melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. (Azwen)