Catatan Gemilang Kopi Tangse Di Zaman Kolonial Belanda

  • Bagikan
Bupati Pidie Roni Ahmad, SE ( Abusyik) pakai kupiah merah sedang menyampaikan materi tentang cara merehabilitasi tanaman kopi di Gampong Pulo Seumong,Kecamatan Tangse,Kabupaten Pidie, Kamis (17/9). (Ist).
Bupati Pidie Roni Ahmad, SE ( Abusyik) pakai kupiah merah sedang menyampaikan materi tentang cara merehabilitasi tanaman kopi di Gampong Pulo Seumong,Kecamatan Tangse,Kabupaten Pidie, Kamis (17/9). (Ist).

SIGLI (Berita): Sektor perkebunan kopi Tangse,Kabupaten Pidie, rupanya pernah memiliki catatan gemilang pada zaman Kolonial Belanda.

Betapa tidak, biji kopi dari daerah dataran tinggi Kabupaten Pidie,ini kala itu pernah menjadi komoditas ekspor dan dijual di pasar Eropa dengan harga yang lumayan tinggi.

Jadi tidak salah apabila Bupati Pidie Roni Ahmad, SE (Abusyik) membuka “Sekolah Lapangan” Rehabilitasi Kopi Robusta, atau Good Agriculture Practice (SL-GAP).

Kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan sumber daya manusia ( SDM), dalam rangka rehabilitasi dan pengembangan tanaman kopi, itu dilaksanakan di Gampong Pulo Seunong, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Kamis (17/9).

Pada kesempatan,itu Abusyik ikut melakukan penyemprotan cairan pupuk alami yang diraciknya sendiri. Sebanyak delapan kelompok tani terlihat antusias mengikuti kegiatan itu.

Kata Abusyik, kegiatan itu dilaksanakan untuk merealisasikan visi – misi bupati Pidie dalam usaha peningkatan SDM. Ini jelas dia merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi, khususnya untuk tanaman kopi.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk memperoleh hasil produksi kopi yang melimpah dan sehat. Hal ini perlu didorong untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dalam sektor perkebunan kopi.

Dilanjutkan, selama ini banyak tanaman rusak akibat penggunaan zat kimia. Karena itu jelas dia butuhkan inovasi dan terobosan untuk memperbaiki unsur hara tanah.

Lanjutnya, Pemkab Pidie sangat mendukung pengembangan tanaman kopi robusta, untuk mewujudkan kesejahteraan petani serta demi mengembalikan kejayaan petani kopi seperti pada masa lalu.

“Petani kopi di Tangse dulunya setiap tahun memperoleh hasil panen yang melimpah, tetapi belakangan hal itu berkurang. Maka untuk kembali ke masa kejayaan tersebut, perlu keseriusan masyarakat bersama dengan pemerintah untuk merehabilitasi tanaman kopi menggunakan pupuk alami,” tutup Abusyik. (b06)

Berikan Komentar
  • Bagikan