Di Amerika Seorang Bayi Meninggal Akibat Virus Corona

  • Bagikan
Seorang Bayi di Amerika Meninggal Akibat Virus Corona Ilustrasi. (AFP/OSCAR DEL POZO)
Seorang Bayi di Amerika Meninggal Akibat Virus Corona Ilustrasi. (AFP/OSCAR DEL POZO)

Jakarta (Berita): Seorang bayi di Amerika Serikat telah meninggal karena penyakit COVID-19, pejabat di negara bagian Illinois mengatakan pada hari Sabtu (28/3) waktu setempat, menandai kasus kematian anak di bawah umur yang sangat jarang terjadi dalam pandemi global saat ini.

Pada konferensi pers, Gubernur JB Pritzker mengatakan “seorang bayi” menjadi salah satu kasus kematian yang terkait dengan virus corona baru selama 24 jam terakhir.

Departemen Kesehatan Masyarakat mengatakan anak yang meninggal di Chicago itu berusia sekitar satu tahun dan dinyatakan positif COVID-19.

“Sebelumnya tak ada kematian terkait dengan COVID-19 pada bayi,” kata direktur departemen itu Ngozi Ezike dalam sebuah pernyataan. “Investigasi penuh sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kematian.”

Pritzker menggambarkan dirinya sangat terguncang oleh kabar tersebut. “Saya tahu betapa sulitnya berita ini, terutama tentang anak yang masih sangat kecil ini,” katanya. “Sangat menyedihkan bagi keluarga anak kecil ini. Kita sangat berduka.”

Pekan lalu, pejabat tinggi kesehatan Prancis Jerome Salomon mengatakan seorang gadis berusia 16 tahun telah meninggal di wilayah Ile-de-France di Paris dan sekitarnya.

“Kasus mematikan (dari coronavirus) yang dialami anak muda sangatlah langka,” kata Salomon.

Di negara bagian California AS pada minggu lalu, Departemen Kesehatan Masyarakat Kabupaten Los Angeles mengatakan bahwa seorang remaja telah dites positif COVID-19 dan meninggal.

Namun agensi menambahkan kasus ini kompleks dan mungkin ada penjelasan alternatif.

Berbagai penelitian telah menemukan virus secara tidak proporsional mempengaruhi pasien yang lebih tua dan mereka dengan kondisi kesehatan yang buruk sebelumnya.

Amerika Serikat memiliki jumlah kasus virus corona baru tertinggi di dunia, lebih dari 120 ribu, walaupun jumlah kematiannya lebih dari 2.000 masih di bawah negara-negara lain termasuk Italia, Spanyol dan China. Lebih dari 450 kematian di AS terjadi selama periode 24 jam sebelum Sabtu sore. (CNN/AFP/ard)

Berikan Komentar
  • Bagikan