Telukdalam (Berita): Tiga kapal terbakar di Pelabuhan Lama Telukdalam, Kabupatrn Nias Selatan, Senin (13/4) malam.
Akibat peristiwa itu 1 orang tewas dan 10 orang lainnya menderita luka, sedangkan kerugian diperkirankan sekitar Rp. 1,5 miliar.
Informasi yang dihimpun memyebutkan peristiwa terbakarnya tiga kapal yang terbuat dari kayu tersebut terjadi sekira pukul 21. 45 Wib.
Penyebab terbakarnya ketiga kapal di duga korsleting arus pendek dari kapal barang KM. Karya Kasih yang membawa barang diantaranya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
Kapolres Nias Selatan, AKBP. I Gede Narti Widhiarta yang dikonfirmasi waryawan, Selasa (14/4) membenarkan peristiwa terbakarnya tiga kapal yang sedang sandar di Pelabuhan Lama Telukdalam.
“Betul kemarin ada tiga kapal yang terbakar, dan sekitar pukul 22.50 wib api berhasil dipadamkan oleh tim dari Polres Nias Selatan, Pangkalan Angkatan Laut dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nias Selatan,” jelas I Gede Nakti Widhiarta,
Kapolres Nias Selatan menjelaskan, ada tiga kapal yang terbakar dan kerugian diperkirakan seluruhnya mencapai kurang lebih Rp 1,5 milliar.
‘Kapal yang terbakar adalah kapal KM.Karya Kasih yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), satu unit kapal ikan hasil tangkapan TNI Angkatan Laut yang berkas perkaranya telah dilimpahkan ke Kejaksaan dan kapal mesin kukur milik nelayan, Km Entino/Amaeta,” ujar I Gede Narti
Kapolres Nias Selatan mengungkapkan kapal yang terbakar awalnya adalah kapal KM Karya Kasih yang mengangkut BBM kebutuhan masyarakat.
Kapal KM Karya Kasih terbakar akibat arus pendek listrik dan menyambar BBM yang sudah dimuat diatas kapal tersebut. Api yang berkobar juga menyambar kapal ikan hasil tangkapan TNI AL serta KM. Ertino yang berpenumpang sejumlah orang hendak berlayar menuju wilayah kepulauan di Nisel.
Akibat terbakarnya kapal tersebut, satu ABK kapal KM Ertino bernama Yarianus Bohalima (24) asal Pulau Pulau Batu, Nias Selatan tewas.
Sedangkan 6 orang lainnya yang terdiri dari ABK dan penumpang mengalami luka berat serta 2 orang mengalami luka ringan dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya dua orang saksi mata Riko Lafau dan Raymon mengaku sebelum kejadian mereka duduk di warung milik Sawato Lembu Alias Ama Putri berkisar 50 meter dari lokasi kejadian.
Tiba tiba mereka mendengar suara edakan yang sangat besar yang bersumber dari salah satu kapal yang sedang bersandar di dermaga dan seketika api langsung berkobar.
Mereka mendengar suara suara jeritan penumpang yang meminta tolong dari kapal yang terbakar dan kemudian mereka langsung melaporkan kepada instansi terkait. (waspada.id).