DPRD Sumut Menunggu Pemrovsu Susun Anggaran Covid-19

  • Bagikan
WAKIL Ketua Komisi E DPRD Sumut
WAKIL Ketua Komisi E DPRD Sumut

MEDAN (Berita): Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara Hendra Cipta, SE mengatakan, pihaknya saat ini sedang menunggu selesainya rancangan anggaran yang disusun pemerintah Sumatera Utara (Pemrovsu) terkait Covid-19 untuk segera disahkan.

“Karena saat ini baik pemerintah pusat sampai ke daerah sedang fokus untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19 yang sudah banyak mengambil korban di Indonesia akibat wabah ini,”ujar Hendra kepada,Berita, Sabtu, (4/4)

“Penanggulangan wabah ini sangat mendesak apalagi ini menyangkut nyawa rakyat kita. Berbagai kebutuhan seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis, dan kebutuhan lainnya untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19 ini”,tambahnya.

Kita mengharapkan Pemrovsu dalam hal ini mematangkan dan membuat secara detail anggaran yang akan digunakan nantinya. Apalagi, anggaran itu tersebut akan digunakan untuk beberapa bulan kedepan terkait kondisi ini.

Dikatakan Hendra, merebaknya Covid-19, ini tentunya sangat berdampak kepada kehidupan sosial ekonomi. Karena itu perlu persiapan sebagai langkah antisipasi oleh pemerintah daerah.

“Kita bahu membahu mengatasi musibah ini dan tentunya kita tetap mendukung anggaran yang disusun Pemrovsu untuk mengatasi wabah ini,ujarnya.

CSR Bantu Masyarakat

Terkait, dunia pendidikan yang menyangkut during pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar (KMB) terutama siswa yang tinggal di posok daerah yang belum mendapat akses penerangan dan akses internet, kita menyadari itu hal penting tapi dalam kondisi saat ini, kita masih fokus pada penanggulangan wabah Covid-19.

Untuk saat ini, kita berharap bila perusahaan negara atau swasta yang memiliki dana Cooperate Social Responsibility (CSR), itu lebih kepada membantu kebutuhan dasar rakyat tetutama masyarakat miskin seperti bantuan sembako yang menyentuh langsung kepada masyarakat dalam kondisi seperti ini.

Untuk proses KBM tersebut, masih bisa dengan alternatif lain tanpa online yang harus menggunakan internet. Yakni, para guru memberikan materi pelajaran kepada anak siswanya untuk beberapa bulan ke depan.

“Dan para orangtua membantu dan mengawasi anak-anaknya untuk tetap belajar di rumah,” ucap Hendra.

Apalagi, untuk membangun provider di berbagai daerah pelosok itu butuh waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit.

Bila para perusahaan yang memiliki CSR tersebut, menurut saya lebih baik fokus membantu kebutuhan pokok dasar rakyat di daerah terutama warga yang kurang mampu dan akibat imbas dari Covid-19 ini, pungkas Hendra. (lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan