MADINA (Berita): Nurul Ain Hayati Rangkuti, duta literasi Sumatera Utara asal Kab. Mandailing Natal tepatnya warga Dalanlidang, Kec. Panyabungan, berhasil meraih juara II tingkat nasional pada even diselenggarakan di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Jakarta.
Kepada wartawan, Rabu (1/11), ayahanda Nurul, Sapii Rangkuti menjelaskan, buah hatinya ini merupakan satu dari dua utusan Provinsi Sumatera Utara diberangkatkan ke Jakarta mengikuti perlombaan even tingkat nasional.
Ia juga mengatakan, untuk mencapai prestasi ini, harus bersaing melalui seleksi ketat, kemudian bersaing kembali dengan 62 peserta perwakilan Provinsi se-Indonesia, kemudian masuk nominasi lima terbaik, untuk berhak berangkat ke ibukota mengikuti seleksi selanjutnya.
Sapii Rangkuti menjelaskan, capain itu 24 Oktober 2023, Nurul Ain Rangkuti berangkat ke Jakarta dan pengumumannya 26 Oktober 2023 berhasil meraih Juara II tingkat nasional. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas prestasi putri saya,” pungkasnya.
Bupati dan Wabup Memotivasi
Sebelum ke Jakarta mengikuti even nasional ini, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wabup Madina Atika Azmi Utammi Nasution memotivasi Nurul, warga Dalanlidang, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal.
Anak muda Madina mengukir prestasi menjadi duta literasi tingkat Sumut menyingkirkan para pesaingnya, setelah melewati sembilan tahapan seleksi.
Nurul bersama 1.636 peserta ikut seleksi dari seluruh provinsi, kemudian diseleksi 637 peserta dan dipilih satu putri dan satu putra dari Sumut, yang mengikuti seleksi nasional di Jakarta 1 September 2023.
Literasi merujuk serangkaian kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah.
Nah, tidak tanggung-tanggung, di hari yang sama, Kamis (24/8), Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wabup Madina Atika Azmi Utammi Nasution menerima kedatangan duta literasi tingkat Sumatera Utara.
“Kita harus terus dorong kreativitas anak-anak muda. Apa pun itu, kreativitas apa pun, sepanjang bermanfaat, harus dikembangkan dan dibuka ruang lebih luas” ujar Sukhairi.
Bupati mengungkapkan, ada banyak hal yang sekarang perlu terus dimotivasi dan dikembangkan, seperti menulis syair zaman dulu, bahkan dulu saat sekolah ada lomba mengarang. “Pokoknya, kreativitas anak muda perlu terus dikembangkan,” ujarnya.
Bupati kemudian mempersilakan agar ketemu dan berdiskusi dengan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, yang bupati yakini Wabup sangat “nyambung” memahami kreativitas anak-anak muda Madina.
Maklum saja, Atika lahir di Kotanopan, Kab. Madina 1 Desember 1993. Dia pernah ditabalkan Wabup lajang termuda di Indonesia, alumni S-1 dan S-2 di Australia.
Nah, ketika Nurul menjumpai Wabup Madina di ruang kerjanya, dialog mereka benar-benar seperti tak berjarak, seperti berteman sudah cukup lama.
Atika banyak bercerita tentang pengalaman yang bisa dijadikan contoh. Dia juga berpesan agar silaturahmi di Jakarta terus dipupuk, yang diyakini akan membuka ruang lebih luas.
“Jangan berhenti. Sesampai di Madina, tularkan ke teman lain, ciptakan kader baru,” ujar Atika memberi motivasi, yang disampaikan dengan cara sangat komunikatif menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Mandailing.
“Terus terang, pak bupati dan saya, akan men-support, bukan cuma sebatas menyukseskan perlombaan. Kita juga ingin ada dampak positif dari kreatifitas, misalnya bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip, karena literasi berkaitan erat dengan minat baca,” tambah Atika.
Wabup mengungkapkan, mendengar Nurul berpidato dengan tiga bahasa, dia mengaku sangat terharu dan bangga. “Saya saja cuma dua bahasa, bahasa lain saya tahu cuma sedikit-sedikit,” ujar Atika, tersenyum. (irh)