MEDAN (Berita): Diduga dipicu soal upah, seorang buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Pelabuhan Belawan tega menikam mandornya hingga tewas di base camp Lorong III Komplek UKA Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (21/10) sekira pukul 04:30.
Akibatnya, buruh berinisial S ,40, diringkus oleh personil Reskrim Polsek Medan Labuhan sedangkan jasad korban Sarianto ,55, warga Blok VIII Komplek TKBM Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, kini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna keperluan otopsi.
Dari tersangka S, polisi menyita sebilah pisau yang digunakan untuk menikam korban sebagai barang buktinya.
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, malam itu korban bersama teman-temannya sesama buruh tidur di base camp Lorong III Komplek UKA karena rumah korban saat ini sedang direnovasi.
Korban yang bekerja sebagai mandor TKBM itu tidur bersama pelaku berinisial S dan sesama buruh lainnya.
Sekira pukul 04:30, saat korban sedang tertidur pulas, pelaku S bangun dan mengambil sebilah belati yang sudah disimpannya terlebih dahulu di dalam base camp. Tanpa mendapat perlawanan, pelaku langsung menikam leher dan dada kiri.
Akibat tikaman tersebut, korban sontak menjerit sehingga membuat para buruh lainnya terbangun dan menolong korban sedangkan pelaku langsung melarikan diri.
Selanjutnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Delima namun nyawa korban tak tertolong lagi sehingga korban meninggal dunia.
Personil Reskrim Polsek Medan Labuhan yang mendapat informasi adanya kasus penikaman tersebut langsung terjun ke tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah memintai keterangan dari sejumlah saksi, 1 jam kemudian personil Reskrim Polsek Medan Labuhan akhirnya meringkus tersangka S dari tempat persembunyiannya dan selanjutnya pelaku diserahkan ke Polres Pelabuhan Belawan.
Memberikan Upah Kerja Secara Mencicil
Seorang saksi menyebutkan, pelaku S nekad membunuh korban karena diduga sakit hati karena korban yang sehari-harinya sebagai mandor TKBM memberikan upah kerja kepada pelaku secara mencicil sehingga pelaku sakit hati.
“Diduga pelaku sakit hati karena korban memberi upah buruh kepada pelaku dengan cara mencicilnya,” sebut saksi yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Edi Safari yang ditemui di TKP menyebutkan, motif penikaman hingga tewas tersebut diduga karena hubungan kerja yang tidak harmonis.
“Diduga pelaku sakit hati dengan korban soal hubungan kerjanya yang tidak harmonis,” sebut Kompol Edi Safari.(att)
