MEDAN (Berita) : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggelar KREASI, bagian dari program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sebagai upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan pelajar.
Kegiatan KREASI yang diikuti 500 lebih pelajar dari berbagai daerah di Sumatera Utara itu dibuka Wagubsu Musa Rajekshah Selasa (24/8) secara virtual.
Hadir di sana antara lain Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori, epala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Murdianto S.Pd,MM, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara Drs.H. Syahrul Wirda, M.M, dan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia serta Financial Educator, Aidil Akbar Madjid.
Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori mengatakan kegiatan KREASI ini merupakan bagian dari program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang tercatat masing-masing sebesar 38,03 persen dan 76,19 persen sesuai hasil survei OJK tahun 2019.
Selanjutnya inklusi keuangan ditargetkan sebesar 90 persen pada tahun 2024. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, yang memiliki tujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening.
“Sehingga budaya menabung di Lembaga Jasa Keuangan formal dapat dilakukan sejak dini,” kata Yusup.
Ia menjelaskan selama bulan Juli sampai Agustus 2021, OJK bersama Perbankan dan Pemerintah Daerah di Sumatera Utara telah melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi literasi keuangan secara masif sebanyak 91 kegiatan kepada 4.166 pelajar yang merupakan perwakilan lebih dari 80 sekolah di Sumatera Utara.
“Kegiatan KREASI ini telah menghasilkan tambahan realisasi pembukaan rekening pelajar sebanyak 13.988 rekening dengan nominal sebesar Rp18,34 miliar,” ujar Yusup.
Berdasarkan pemantauan OJK, kata Yusup, jumlah rekening pelajar di Sumatera Utara hingga akhir Juni 2021 tercatat sebanyak 2,5 juta rekening yang terdiri dari 2,3 juta rekening simpanan pelajar dan 222 ribu rekening tabungan anak lainya.
Jika dibandingkan dengan jumlah pelajar di Sumatera Utara yang tercatat sebanyak 3,4 juta pelajar sesuai data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama tahun ajaran 2019/2020, persentase kepemilikan rekening pelajar hingga akhir Juni 2021 mencapai 73 persen. “Capaian tersebut lebih tinggi dari nasional,” jelasnya.
Secara nasional, pelajar yang memiliki rekening sebanyak 40,8 juta (63,14 persen) dengan total nominal Rp26,30 triliun.
“Capaian kepemilikan rekening pelajar di Sumatera Utara juga telah melampaui target nasional pada akhir tahun 2021 yaitu sebesar 70 persen,” ungkap Yusup.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota sangat mendukung pelaksanaan program ini antara lain melalui penerbitan Surat Edaran (SE) untuk mengakselerasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) oleh seluruh Kepala Daerah di Sumatera Utara.
“Seluruh pihak terkait agar dapat mendukung program nasional ini sebagai implementasi tanggung jawab moril kita untuk membawa generasi muda kita menjadi generasi penerus bangsa yang cakap dan mandiri dalam mengelola keuangannya, dimulai dengan langkah sederhana yakni menabung,” katanya
Musa menambahkan diharapkan setiap pelajar dapat menabung secara disiplin, karena saat ini dengan adanya teknologi proses menabung sudah sangat mudah dan terjangkau.
“Kalau zaman saya kecil dulu, menabung dicelengan. Sekarang lebih mudah dan aman,” katanya
Kadis Pendidikan Sumut diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Murdianto S.Pd,MM mengatakan bahwa segenap pihak harus bahu membahu dan bekerja sama untuk dapat mewujudkan program Satu Rekening Satu Pelajar.
“Diharapkan kepada Dinas Pendidikan dapat berkoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan kepala sekolah sehingga bisa dilakukan upaya percepatan di daerah agar target satu rekening satu pelajar dapat tercapai.” kata Murdianto.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Drs.H. Syahrul Wirda, M.M menyampaikan komitmennya akan terus mendukung program budaya menabung sejak dini melalui beragam bentuk kegiatan dan dukungan kebijakan yang dibutuhkan.
Juga berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah daerah, industri perbankan, mendorong peningkatan pembukaan rekening pelajar di madrasah yang merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Tim Percepatan Akselerasi Keuangan D ar rahman (TPAKD).
Peserta Webinar literasi keuangan diberikan pemahaman terkait dengan produk Simpanan Pelajar dari bank konvensional oleh perwakilan PT. BRI Wilayah Sumatera Utara serta Simpanan Pelajar berbasis Syariah (iB) oleh perwakilan PT BSI Sumatera Utara.
Produk Simpanan Pelajar yang memiliki karakteristik murah (setoran awal sangat ringan dan tanpa biaya administrasi) ini akan sangat membantu dalam mencapai program KEJAR.
Aidil Akbar Madjid Financial Educator dalam Webinar ini juga memberikan pemahaman dan motivasi akan pentingnya manfaat menabung kepada seluruh peserta Webinar.
Diharapkan dari inisiatif rangkaian kegiatan KREASI oleh OJK, Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan di Sumatera utara ini dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi pelajar dan memberikan edukasi bagaimana mewujudkan impian anak Indonesia
OJK Kantor Regional 5 Sumbagut bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 33 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, Kementerian Agama, dan Industri Perbankan melalui forum Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Sumatera Utara menggelar kegiatan akuisisi, publikasi dan edukasi keuangan secara masif pada bulan Juli sampai Agustus 2021.
Acara dikemas dalam satu rangkaian kegiatan KEJAR Kreasi Anak Indonesia atau disingkat KREASI dengan tema “Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia”. (wie)