BIREUEN (Berita): Pedagang daging yang berjualan di lapak tempat terlarang depan Reks Kota Bireuen dan pedagang daging di Pasar daging lokasi Pasar Rakyat atau Pasar Induk di Gampong Geulanggang Gampong atau Cureh,Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Menjual daging sapi mencekik leher konsumen atau pembeli sekitar Rp 170.000/ Kg,pada Meugang Pertama hari ini Jum’at Pagi (22/05),hal ini sebagai mana hasil liputan Berita,pada dua lokasi tersebut,warga masyarakat untuk beli daging hanya terbatas untuk menyambut Hari Raya IdulFitri 1441 Hijriah tahun 2020.
Mungkin jatuh pada hari Ahad (24/05) walaupun demikian,kita tunggu pengumuman pemerintah secara resmi,ujar Muhammad Hasbi Umar,salah satu warga Kota Bireuen dan juga pengurus salah satu masjid di sana.
Penjualan daging musiman di lokasi terlarang jalan depan Reks menjual daging sapi segar Rp 170.000/kg,begitu pula di Pasar daging Pasar Induk Kota Bireuen dengan harga sama Rp 170.000/kg,mahalnya harga daging, mencekik leher warga pada hari biasa hanya dijual Rp 140.000 sampai Rp 150.000/kg,sejumlah warga atau konsumen hanya membeli daging sekedar saja satu sampai dua kilogram.
Untuk dikonsumsi bersamaan keluarga i saat buka puasa dan di nikmati waktu Hari Raya IdulFitri nanti,bila harga daging murah besok ( Sabtu,23/05) akan kita beli lagi,karena sudah tradisi Meugang puasa dan Meugang Hari Raya IdulFitri atau Hari Raya IdulAdha.
Menyambut hari hari raya umat Islam, pedagang daging sapi berjualan,dua hari berturut-turut,bila hari pertama daging murah dibeli banyak dan kedua mahal,berarti lihat situasi,tambah Drs Muhammad Hasbi Umar,MPd,kepada Berita,Jum’at Pagi (22/05).
Pedagang daging sapi di Pasar Induk Kota Bireuen maupun pada tempat terlarang yang dihubungi secara terpisah,memang harga daging sapi Rp 170.000/kg,lebih murah kita jual tidak mungkinlah,paling murah kita jual Rp 150.000/ kg,kita sesuai harga sapi sangat mahal umur dan usia,ada Rp 14,500.000 sampai Rp 22.000.000/ ekor,( sesuai besar kecil sapi),kami sedikit saja ambil untung,ungkap Banta Ali,salah seorang pedagang daging sapi.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen Muhammad Nasir,yang dihubungi menyebutkan bahwa memang harga sapi Aceh mahal,jadi pedagang harus menyesuaikan harga setiap acara meugang,ujarnya singkat (RJ).