MEDAN (Berita): Pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi masyarakat menurun sehingga membuat masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang bermukim di ibukota Australia, Canberra tergerak untuk membantu saudaranya di kampung halaman.
Djasamen Saragih, salah seorang warga Medan yang kini bermukim di Canberra, Australia melalui WA Sabtu (16/10) mengatakan mereka mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke warga yang paling terdampak Covid-19.
“Kami kirimkan dana ke teman di Medan untuk dibelikan sembako dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Djasamen, yang mantan staf Konsulat Amerika Serikat di Medan tahun 1990-an ini.
Menurutnya, walau sumbangan itu nilainya tak seberapa, namun setidaknya bisa ikut membantu warga kampung halaman di Sumut.
“Kami belum bisa datang ke Medan tapi sumbangan kami bisa mengobati rindu,” ungkap Djasamen yang pernah menjadi Direktur Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia Amerika (YPPIA) Medan ini.
Ia menyebut sesudah Kota Pematangsiantar, kali ini Kota Medan mendapat sentuhan persaudaraan dari anggota Perkumpulan Masyarakat Sumatera Utara yang berdiam di ibukota Australia, yang tergabung di organisasi ‘Horas Canberra dengan berinisatif kembali mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada sebahagian dari mereka yang membutuhkan di tanah air.
Ketua perkumpulan ’Horas Canberra’ saat ini, Lasma Sinaga mengatakan paket sumbangan pangan tersebut dibagikan kepada mereka yang betul-betul membutuhkan, terutama agar dapat sedikit membantu anak- anak dari masyarakat kecil yang orang tuanya mungkin kehilangan pekerjaan disebabkan oleh situasi pandemi yang sedang menimpa dunia saat ini.
Organisasi ‘Horas Canberra’ yang anggotanya terdiri dari berbagai suku/etnis dan agama berasal dari Sumatera Utara dibentuk tahun 2008 atas prakarsa dari beberapa masyarakat Indonesia yang berdomisli di kota ini dan sudah membaur dengan masyarakat setempat.
Tujuan utama didirikan nya organisasi ialah bersifat sosial dan budaya yang secara berkala memperkenalkan seni budaya Sumatera Utara kepada masyarakat Australia.
Djasamen Saragih, salah seorang penggagas terbentuknya organisasi ini dan sekaligus ketuanya yang pertama, menjelaskan bahwa warga Australia setempat ada juga yang berempati dan dengan senang hati turut berkontribusi meringankan beban saudara saudara kita yang terdampak situasi pandemi saat ini.
“Semoga bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, gula pasir dan mie instan tersebut menjadi berkah,” ungkap Djasamen. (wie)