MEDAN (Berita): Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan Angga Fahmi menilai kebijakan pemerintah menerapkan jaga jarak atau social distancing yang berdampak buruk pada kegiatan perekonomian dan akan menyengsarakan masyarakat menengah ke bawah.
“Meski efektif mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) namun banyak masyarakat kelas menengah dan masyarakat kecil yang terdampak akibat kebijakan tersebut, khususnya bagi mereka yang mengandalkan penghasilan harian,” tegas Angga Fahmi kepada Waspada, Jumat (27/3) di Medan.
Angga menyebutkan, penanganan COVID-19 bukan hanya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan rakyat saja, namun harus dipikirkan juga dampak sosial ekonomi yang mengikutinya.
“Jangan sampai karena social distancing menimbulkan masalah baru bagi para pekerja di sektor informal,” sebut Angga.
Angga mencontohkan, di Kota Medan kegiatan sekolah dialihkan ke rumah masing-masing dan belajar bukan di sekolah atau dengan sistem online atau daring.
Operasional jam kerja di kantor dan instansi pemerintah dikurangi, kemudian tempat-tempat transaksi ekonomi dipersempit semuanya seperti pasar, cafe, dan tempat wisata.
“Bahkan sekarang ini, cafe-cafe, warung atau tempat kuliner lesehan di pinggir jalan kaki lima juga dipaksa tutup. Pelaku ekonomi terancam gulung tikar, belum lagi para pekerja harian yang mengandalkan gajian harian yang tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Jadi, Pemko Medan dan Gubsu harus memikirkan dampaknya. Sebab, tidak hanya di Kota Medan saja namun hingga ke seluruh kabupaten/kota,” ujar Angga.
Selain itu, tambah Angga, para pekerja informal seperti supir angkot, becak, ojek online, petani, peternak, buruh harian, para pedagang dan lainnya, yang pendapatan hariannya memang untuk kebutuhan keluarganya di hari itu juga ini harus diperhatikan pemerintah Mota Medan.
“Saya berharap ada kebijakan atau regulasi yang dianggarkan dari Pemko Medan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat menengah ke bawah demi keberlangsungan hidup mereka selama Social distancing,” harapnya. (att)