KUTACANE (Berita): Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Aceh Tenggara (Agara) telah sosialisasikan Permendiknas No 19/2020 terkait belajar dirumah dengan sistem Daring (Internet) di Masa Pandemi Covid-19 Kepada seluruh Kepsek TK SD/MI dan SLTP.
Mengacu dari perubahan permendiknas No 19/2020 pada pasal 9A Ayat 1 point a dan b telah menetapkan salah satunya akan menerapkan proses belajar mengajar dirumah aja, dengan Daring (Internet) Kata Bakri Saputra, Spd MPD Kadisdik Agara kepada Berita, Selasa (5/5) diruang kerjanya.
Hingga saat ini kita masih lakukan sosialisasi penggunaan dana BOS untuk program daring dan P2 Covid-19 ke sekolah jajaran kita kata Bakri.
Namun dalam pelaksanaannya masih kita menunggu langkah yang diambil pihak sekolah dalam menjalankan program daring tersebut, ujar Bakri.
Menjawab Berita, hingga saat ini yang baru berjalan disejumlah sekolah sesuai dengan Perubahan Permendikbud No 19/2020 Pasal 1 point b terkait pengadaan cairan, sabun pembersih tangan, pembasmi kuman (disinfektan) serta pengadaan masker, untuk daringnya sendiri masih kita kebut dalam mensosialisasikan dan penerapannya dilapangan kata Bakri.
Menanggapi proses belajar dari rumah dengan metode Daring (Internet) dinilai Ketua GAKAG Arafik Bruh SHI kepada Berita, Rabu (6/5).
Di Kute Pulonas sangat tidak tepat bagi anak didik kita di Agara.
Alasan utama, tidak semua wali murid mampu menyediakan Hp android untuk anaknya, bahkan program daring ini sebaiknya dialihkan dengan pola lebih bersahabat dan dengan mudah terjangkau anak didik kata Arafik.
Andri Wulandika Kepada Berita, Rabu (6/5) di Gedung Biru Kantor PWI kute Pulonas Kutacane, menilai penerapan Program Daring itu lebih tepatnya dilakukan pada daerah PSBB atau Lock Down, kalau di Agara mana jalan tu, contohnya aja lihat dilapangan, proses Bukber, Ngabuburit, berdagang dll, semua masih bebas tanpa program Internet.
Ada baiknya untuk wilayah Kab. Agara, ditinjau kembali penerapan prorgam daring dengan mengalihkan ke proses belajar mengajar dengan pola tatap muka kembali, karna saat ini anak didik kita tengah masyarakat, tetap bebas bermain tanpa ada pembatasan dari orang tua dan Guru ujar Mahasiswa UGL itu singkat. (aie)