BELAWAN (Berita): Tim SAR Gabungan mengevakuasi Tujuh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang terapung selama 4 hari di perairan Selat Malaka, Senin, (29/7/2024) malam setelah kapal kayu yang mereka tumpangi terbalik setelah dihantam ombak besar.
Selasa (30/7)/2024) pagi, Kapal Basarnas 01 Medan tiba di Pelabuhan Belawan. Enam penumpang yang selamat dibawa ke Rumah Sakit PHC Belawan sedangkan korban meninggal dunia dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Operasi penyelamatan ini melibatkan kerja sama yang solid antara Basarnas, TNI AL, Polairud, KSOP, Kesehatan Pelabuhan Belawan, Imigrasi Belawan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan pihak berwenang Malaysia.
Kapal tanker Tanker TTC Vishaka yang melihat para TKI Ilegal itu terapung di laut segera menyelamatkan para TKI Ilegal sekaligus melaporkan kejadian tersebut ke Call Center Basarnas Medan guna penjemputan seluruh korban.
Begitu menerima laporan, Basarnas Medan Langsung mengerahkan tim baik Rescuer maupun kru Kapal SAR RB 203 Belawan, selanjutnya Tim SAR Gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Dengan menggunakan armada laut milik Basarnas Medan yakni Kapal SAR RB 203.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Mustari, S.E., M.M. selaku Search Mission Coordinator (SMC) mengatakan tim SAR Gabungan tiba di lokasi Koordinat penjemputan pada Pukul 00.10 Wib kemudian langsung mengevakuasi 7 orang TKI tersebut diantaranya 6 orang selamat dan 1 orang meninggal dunia, tim tiba di Pelabuhan Belawan Selasa (30/7) sekira Pukul 03.30 Wib.
“Ini adalah hasil dari kerja sama yang luar biasa antara berbagai pihak. Kami bersyukur 6 orang TKI berhasil dievakuasi dengan selamat dan dalam kondisi baik,” ucap Mustari seraya menyebutkan
Operasi ini menunjukkan pentingnya kesiapan dan koordinasi yang baik dalam penanganan situasi darurat di laut.
Para TKI yang dievakuasi telah diserahkan kepada pihak Kesehatan Pelabuhan Belawan dan Imigrasi Belawan guna proses penanganan lebih lanjut.
Salah seorang TKI bernama Erwin menyebutkan, peristiwa tragis ini bermula saat kapal yang mereka tumpangi membawa Sembilan TKI tenggelam karena diterjang ombak besar di tengah laut tepatnya di Perairan Selat Malaka.
“Tiba-tiba datang ombak besar dan menghantam kapal kayu yang kami tumpangi saat masih berada di wilayah perairan Malaysia. Kapal kami terbalik. Saat itu kami ada 9 orang terombang-ambing selama 3 (empat) hari di perairan Selat Malaka sebelum akhirnya diselamatkan oleh Kapal Tanker TTC Vishaka yang sedang melintas dengan rute Malaysia menuju Bangladesh,” tutur Erwin.
Dijelaskan Erwin, mereka menumpang kapal kayu tersebut karena hendak pulang ke Indonesia.
Data Korban Selamat
1. Mujar Samosir ,30, warga Desa Rambutan Tanjungbalai Asahan.
2. Darmayani ,28, warga Desa Sei Rampah Kabupaten Serdangbedagei.
3. Dimas Afrizal ,31, warga Pasar VI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deliserdang.
4. Syafrizal Manurung ,36, Titi Bening Pulau Simardan, Tanjungbalai Asahan.
5. Edwin ,40, Titi bening Pulau Simardan, Tanjungbalai, Asahan.
6. Aldian ,41, Titi bening Pulau Simardan Tanjungbalai, Asahan.
7 Jasad Wanita yang tidak diketahui identitasnya.(att)