Kopi Arabika Sipirok Mampu Menarik Perhatian Wisatawan

  • Bagikan
Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, S.Pt, MM, saat sedang menanam kopi Arabika pada acara pengembangan desa agrowisata kopi Arabika di Desa Paranjulu, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Rabu (7/4). Beritasore/Birong RT
Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, S.Pt, MM, saat sedang menanam kopi Arabika pada acara pengembangan desa agrowisata kopi Arabika di Desa Paranjulu, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Rabu (7/4). Beritasore/Birong RT

TAPSEL (Berita) : Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, S.Pt, MM, mengatakan Kopi jenis Arabika Sipirok diyakini mampu menarik perhatian wisatawan baik dari dalam maupun dari luar daerah.

“Pabila orang (wisatawan) datang, sambutlah dengan sikap yang ramah dan senyuman,” ujar Dolly di acara pengembangan desa agrowisata kopi Arabika di Desa Paranjulu, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Rabu (7/4).

Dolly mengungkapkan, kopi jenis Arabika merupakan komiditi utama di kecamatan Sipirok dan sekitarnya yang prosfeknya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, Dolly berpesan kepada petani kopi khususnya di Desa Paranjulu supaya selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Sementara, Ketua Forum Pemuda Peduli Sipirok Narobi (FPPSN), Indra Muda Siregar mengatakan, pihaknya akan menanam bibit kopi Arabika di lahan milik masyarakat seluas kurang lebih 20 hektare, yang memuat minimal 20.000 batang kopi Arabika.

Sementar kopi dan lahannya merupakan hasil kerja masyarakat Desa Paranjulu selama beberapa bulan terakhir yang dikelola dengan sistem kelompok tani, dan hasilnya akan diperuntukkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani,” terang Indra.

Indra juga menjelaskan, agrowisata kopi di Desa Paranjulu merupakan pilot project dari Forum Pemuda Peduli Sipirok Narobi (FPPSN), dan FPPSN ini merupakan sebuah lembaga nirlaba di sejumlah organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa, organisasi profesi, dan asosiasi pengusaha yang ada di wilayah Sipirok-Narobi.

“Mulanya, FPPSN bercita-cita untuk mengembangkan sebuah sentral produksi kopi dimana masyarakat sebagai subjek sekaligus objek dari pengembangan, kemudian rencana itu berkembang dengan munculnya konsep mengintegrasikan kopi dengan pariwisata, sehingga menghasilkan apa yang kami sebut agrowisata kopi.” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap, agar pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan kepada Desa Paranjulu untuk mengelola dan memanfaatkan dana desa yang diterima guna meningkatkan pengembangan Desa Paranjulu sebagai Desa Wisata di Kabupaten Tapsel. (Rong)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *