BIREUEN (Berita) : Sejak hujan lebat melanda kawasan Kabupaten Bireuen,selama bulan suci ramadhan 1441 Hijriah Tahun 2020, juga terjadi erosi terhadap Kreung Simpo,hulunya sampai ke Kreung Peusangan, akibatnya pipa air 12 inci sepanjang 100 meter.
Harus dipindahkan di lokasi Tanjong Beuridi Kecamatan Peusangan Selatan, milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kreueng Peusangan, Kabupaten Bireuen,untuk menghindari terjadinya erosi Kreung Peusangan itu,lebih parah lagi.
Erosi Kreung Peusangan,menurut Direktur PDAM Kreueng Peusangan Bireuen,Isfadli Yahya,dalam keterangannya kepada Berita, Jum’at Siang (15/05) mengatakan sejak hujan lebat air Kreung Peusangan, dari permukaan air naik,sehingga banyak kebun kebun milik penduduk gampong itu amblas.
Termasuk hulu Kreung Simpo bersama dengan ke Kreung Peusangan, sewaktu air mengalir normal ada dua bengkolan hulu sungai dari semula,kini telah terjadi pembelokan hulu,dengan air sangat deras,makanya, pipa 300 mm,harus kita pindah, agar sumur tempat penyimpanan air Intex tidak kekurangan air, akibat pembelokan hulu air.
Yang dibangun sejak tahun 2018 sampai 2020,dari biaya Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN) harus kita pindahkan sekitar 100 meter,supaya sumber air dapat kita ambil ke dari Kreung Peusangan tadi kembali,sebab pipa yang kita tanam sumber air tidak ada lagi,akibat pembelokan hulu air dari dua sungai tersebut,jelas Isfadli.
Menjawab media ini,pengambilan air sungai di Kreung Simpo,Kreung Peusangan dan Kreung Samalanga,untuk bahan baku air bersih sekitar 23.000 pelanggan dari 25.000 pelanggan yang tersedia,kita memiliki izin dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomo 260/kpts/m/2019,tgl 13 Maret 2019.
Tentang pemberian Izin Penguasaan Sumber Daya Air, kepada PDAM Kreueng Peusangan Bireuen,untuk usaha air minum di Kabupaten Bireuen, ditanda tangani Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Republik Indonesia Dr Ir Hari Suprayogi M.Eng,ujar Isfadli, sambil menunjukkan surat itu, kepada Berita.(RJ).