Masuk Dengan Kapal Kayu, 77 TKI Jalani Karantina

  • Bagikan

Limapuluh (Berita): Setelah ditemukan mendarat menggunakan kapal kayu di pinggir Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kec Lima Puluh Pesisir oleh tim terpadu pada dinihari,Senin (20/4), 77 TKI dari berbagai daerah di Indonesia menjalani karantina dan rapid test mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di RSUD Kab Batubara.

Sementara dikabarkan, sekitar 17 orang TKI yang turut dalam rombongan berhasil melarikan diri dan diperkirakan bersembunyi di rumah warga tanpa memikirkan risiko jika di antara TKI terinveksi virus yang mematikan itu.

Ke 77 TKI tersebut berasal dari Sumut, Sumsel, Riau, Aceh, P Jawa, 14 orang diantaranya dari Kab Batubara. Mereka dibawa ke RSUD setelah ditemukan mendarat menggunakan kapal kayu di pinggir Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kec Lima Puluh Pesisir oleh tim terpadu pada dinihari.

“77 TKI dari Malaysia ini berasal dari berbagai daerah/provinsi di Indonesia. Sementara ini dikarantina menjalani rapid test. Jika kondisinya sehat tidak terinveksi virus COVID-19, akan dipulangkan ke daerahnya. Kita juga telah menyurati masing-masing daerah/provinsi domisili TKI,” sebut Bupati Batubara Ir H Zahir, MAP kepada wartawan di RSUD Batubara.

Didampingi Kapolres AKBP Ikhwan, Ketua DPRD M Syafi’i, Kadis Kesehatan dr Wahid Khusyairi, Dirut RSUD dr Jhon Lihar Purba lebih lanjut bupati mengatakan, bahwa mereka (TKI) yang kabur saat akan dibawa ke rumah sakit, dikhawatirkan terjangkit kepada yang lain jika diantaranya terinveksi virus COVID-19.

“Ini bisa membahayakan jika diantaranya ada terinveksi virus COVID-19,” sebut politisi dari PDIP itu menanggapi di antara TKI yang mendarat melalui jalur tikus pinggir Pantai Perupuk itu ada yang kabur saat akan diamankan untuk jalani karantina.

Zahir mengimbau kepada masyarakat Batubara yang berada di perantauan, baik di Malaysia maupun daerah yang pandemi virus COVID-19, untuk tidak mudik pulang kampung pada lebaran ini, menjaga penyebaran virus COVID-19.

Jika kondisinya benar-benar prihatin tidak dapat bertahan hidup, pihaknya siap membantu mengirimkan uang asalkan menunda untuk tidak pulang kampung. Pihaknya juga telah merenovasi berbagai fasilitas umum di RSUD Batubara dalam mengatasipasi penyebaran virus.(Als)

Berikan Komentar
  • Bagikan