MENGANGKAT batang terendam merupakan upaya dalam pelestarian budaya. Istilah melayu itu pantas disematkan kepada Sanggar Seni Pusaka Aru Teater Garis Langkat asuhan Datok Seri Drs H Zainal Arifin AKAi. Si, MPd.
“Berkat kerjasama dengan Direktorat BSKBS Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI.
Maka Upaya pelestarian dapat dilaksanakan dengan melakukan perekaman shoting video pada 12 tari melayu Langkat yang sebagian besar telah terlupakan,” kata Drs H Zainal Arifin AKAi.Si.MPd saat dikonfirmasi di kawasan wisata mangrove Lubuk Kertang, Rabu (23/9).
Disebutkan, mudah mudahan dengan adanya dokumentasi video tari ini dapat dilestarikan setidaknya generasi muda dapat belajar dan mengenal tarian ini sehingga menimbulkan rasa kecintaan budaya yang dimiliki.
“Dengan demikian penguatan kearifan lokal dalam rangka pencegahan konflik sosial dan penyebaran paham radikalisme di kalangan masyarakat dapat teratasi, ” jelas budayawan asal Langkat ini.
Dia menuturkan, tarian yang akan disajikan melalui video ini berjumlah 12 tari, sebagian besar hampir hilang seperti tari berahoi Mengirik Padi , tari Ikan Kekek, tari Bordah dan lainnya .
“Lokasi dan latar belakang tarian ini mengambil keindahan alam wisata di Langkat. Ibarat kata pepatah sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.Tarian dilestarikan, kawasan wisata kita perkenalan, ” ungkapnya kepada beberapa media.
Dia menambahkan, pelaksaaan lokasi shoting video tari pada 23 September dilaksanakan di Wisata Mangrove Lubuk Kertang Kec Brandan Barat. Diisi dua tarian yakni tari Japin Langkat dan tanah Langkat.
Sebelumnya juga telah dilaksanakan shooting video tari di Pesisir Perlis, Besitang, lapangan golf Tangkahan Lagan, kawasan wisata Pantai Pasir Hitam dan lahan pertanian Desa Securai Selatan Kec Babalan.
“Ke depan kita akan melaksanakan shooting video di lokasi wisata Bukit Lawang ,” demikian Drs H Zainal Arifin ( Berita/Boy Aprizal )