JAKARTA (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera memproses permohonan rencana penggabungan usaha (merger) PT Bank Pembangunan Daerah Banten
Tbk (Bank Banten) ke dalam PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk (Bank BJB).
Deputi Komisioner Humas Dan Logistik Anto Prabowo dalam siaran persnya diterima Sabtu (25/4/2020) menyebutkan rencana tersebut telah dituangkan dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani hari Kamis, 23 April 2020 oleh Gubernur Banten Wahidin Halim selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank Banten dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank BJB.
Hal-hal teknis yang berkaitan dengan Letter of Intent akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama kedua belah pihak.
Dalam kerangka LOI tersebut Bank Banten dan Bank BJB melaksanakan kerjasama
bisnis, termasuk dukungan Bank BJB terkait kebutuhan likuiditas Bank Banten antara lain dengan menempatkan dana line money market dan/atau pembelian aset yang memenuhi persyaratan tertentu, secara bertahap.
Sementara itu, kata Anto, dalam proses pelaksanaan penggabungan usaha, Bank BJB akan melakukan due diligence dan OJK meminta Bank BJB dan Bank Banten segera melaksanakan tahap-tahap penggabungan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berkaitan dengan hal tersebut, OJK menegaskan selama proses penggabungan usaha, maka Bank Banten dan Bank BJB tetap beroperasi secara normal
melayani kebutuhan yang wajar dari nasabah dan layanan keuangan masyarakat.
“OJK mendukung dan menyambut baik rencana penggabungan usaha kedua Bank ini sebagai upaya penguatan perbankan nasional dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” kata Anto. (Wie)