PDP Covid-19 Asal Sidimpuan Yang Meninggal Dunia Dan Riwayatnya

  • Bagikan
dr Nina, tim dokter dari RSUD Padangsidimpuan
dr Nina, tim dokter dari RSUD Padangsidimpuan

P. SIDIMPUAN (Berita): Seorang wanita yang sedang hamil berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (Covid-19) asal Kota Padangsidimpuan, berinisial E, memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, sebelum meninggal didalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.

PDP itu menghembuskan nafas terakhir saat ambulans yang membawanya masih berada didaerah Tebing Tinggi pada Sabtu (4/4) sekitar pukul 06:00 hingga ke pukul 07:00, setelah diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan, pada Jumat (3/4) sekitar pukul 23:42.

dr Nina, tim dokter dari RSUD Padangsidimpuan, sebelumnya mengungkapkan, pasien berjenis kelamin perempuan yang sedang hamil tersebut datang ke rumah sakit pada 28 Maret 2020, dengan keluhan demam tinggi, dan diketahui baru menjalani perjalanan dari Jakarta pertengahan Maret lalu.

“Keluhannya pada saat masuk, hanya demam tanpa batuk, tanpa pilek dan tanpa sesak. Pasien ditetapkan sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP) dan kemudian diputuskan untuk dilakukan rontgen. Hasilnya pneumonia atau ada infeksi pada paru,” tuturnya.

Terhadap si pasien, kemudian dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dirumahnya.

Selanjutnya, kata dr Nina, 30 Maret 2020, pasien datang lagi untuk dilakukan rontgen yang kedua kalinya, dengan keluhan tetap hanya demam, tanpa sesak. Dari sini diketahui terdapat pemburukan pneumonia dibandingkan dengan hasil rontgen pertama kalinya.

“Disini pasien sudah kita anjurkan untuk dirujuk ke Medan karena statusnya sudah dinaikkan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Akan tetapi pasien dan keluarga belum bersedia untuk dirujuk, sehingga diputuskan untuk melanjutkan isolasi dirumah,” ujarnya.

Pada 31 Maret 2020, kata dr Nina, pasien masih berhubungan dengan tim medis dan mengeluhkan sesak, dan kembali dianjurkan untuk dirujuk ke Medan. “Pada 2 April 2020, pasien kembali mengeluh makin sesak sehingga disiapkan ruang isolasi darurat di RSUD Kota Padangsidimpuan. Malam itu juga sekitar pukul 22:00, pasien dijemput kerumahnya oleh petugas kita menggunakan ambulans, dan langsung dirawat di ruang isolasi,” jelasnya.

Kemudian pada Jumat 3 April 2020 pagi, pasien masih mengeluhkan sesak dan ada mencret. Dari hasil rontgen ulang, terjadi lebih banyak pemburukan pneumonia di kedua paru. “Saturasi oksigen saat itu 80 persen, sedangkan normalnya 96-100 persen,” terangnya.

Mengingat kondisi pasien yang memburuk, lanjutnya, setelah melalui keputusan bersama baik dari tim maupun pihak PDP maka pada Jumat 3 April 2020 malam, dari RSUD Padangsidimpuan menggunakan ambulans dan didampingi petugas medis, diberangkatkan menuju RSUP H Adam Malik Medan.

Wali Kota selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution, pihaknya belum bisa memastikan PDP itu positif atau negatif karena hasil tes sweb belum keluar dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta.

Wali Kota mengimbau agar seluruh warga yang pernah melakukan kontak atau berinteraksi dengan PDP tersebut, agar melakukan isolasi mandiri.

“Dari hasil penelusuran kita, ada sekitar 45 orang yang sudah atau pernah berinteraksi dengan PDP ini. Karenanya kita minta untuk mengisolasi diri secara mandiri, dan segera melapor ke petugas medis atau posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bila merasa ada kejanggalan dengan kondisi tubuh,” katanya. (waspada.id)

Berikan Komentar
  • Bagikan