Tanjungbalai (Berita): Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di Medan, SA, sempat berinteraksi dengan banyak orang di Kota Tanjungbalai pada 21-23 Maret lalu.
Kedatangannya ke Tanjungbalai dari Sumatera Barat, untuk melaksanakan fardhu kifayah orang tuanya, sekaligus tahlil selama 3 malam berturut-turut. “Saat itu, kondisinya memang kurang sehat karena diabetes yang sudah lama dideritanya. Makanya kami menduga, korban meninggal akibat diabetes, bukan terinfeksi virus corona,” kata kerabat SA, Zulkifli Siahaan, Senin (30/3) malam.
Ketua DPC PPP Kota Tanjungbalai itu menyebutkan, saat fardhu kifayah dan tahlillan tersebut, banyak yang berinteraksi dengan SA, termasuk lansia. “Sampai hari ini, kami semua yang berinteraksi dengan SA, tidak ada yang mengalami gejala mengarah ke infeksi Covid-19, semua sehat-sehat saja,” kata Zulkifli.
Lebih lanjut dikatakan Zulkifli, dia sempat ngobrol panjang dengan SA, termasuk mengenai kesehatan SA. “Berat tubuhnya menurun akibat diabetes,” ujar Zulkifli.
Hal sama dikatakan Kepala Lingkungan I, Kel. TB III, Kec. Tanjungbalai Utara, M Amin Manik. “SA memang terjangkit diabetes, tak yakin kami kalau dia kena corona,” ujar Amin.
Dikatakannya, saat orang tuanya meninggal, SA bersama warga ikut melaksanakan shalat jenazah di mesjid Taufik Hidayah.
Sebelumnya, PDP yang meninggal di RS Madani Jalan AR Hakim Medan, memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah, salah satunya Kota Tanjungbalai. “Informasinya, yang bersangkutan dari Padang singgah di Tanjungbalai, itu yang baru kita dapat,” kata Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah. (waspada.id)