Pembunuhan Dua Bocah Oleh Ayah Tiri Bukan Di Areal Sekolah Global Prima

  • Bagikan
KEPALA SMP Global Prima Maria Linda SPd MM, didampingi Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma SPd MM, Kepala SD Global Prima Yubaniar Pratiwi SSi MSi dan Kepala TK Global Prima Lioni Arti SPd MM, Babinsa Kel. Sei Mati, Kec. Medan Maimun MP Sitepu dan Humas Global prima Devi Marlin, SH MH saat memberikan keterangan. Berita Sore/Ist
KEPALA SMP Global Prima Maria Linda SPd MM, didampingi Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma SPd MM, Kepala SD Global Prima Yubaniar Pratiwi SSi MSi dan Kepala TK Global Prima Lioni Arti SPd MM, Babinsa Kel. Sei Mati, Kec. Medan Maimun MP Sitepu dan Humas Global prima Devi Marlin, SH MH saat memberikan keterangan. Berita Sore/Ist

MEDAN (Berita): Pihak Kepolisian menggelar Pra-rekonstruksi pembunuhan terhadap Iksan Fatilah, 10, dan Rafa Anggara, 5, yang dilakukan oleh ayah tiri kedua bocah malang tersebut di luar area Sekolah Global Prima Jl Brigjen Katamso Medan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang dijumpai di lokasi mengatakan dalam pra-rekonstruksi tersebut ada 17 adegan yang diperagakan oleh tersangka Rahmadsyah.

Dikatakan Kapolres rekonstruksi itu dimulai dari tersangka dan kedua anak tirinya itu bertengkar hingga proses penghilangan nyawa bocah tersebut.

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi, dia sakit hati karena disebut oleh kedua anak itu sebagai bapak yang pelit karena tidak mau membelikan es krim.

“Anak ini menyatakan bahwa bapaknya pelit, dia akan minta ibunya cari bapak baru. Itu keterangan awal dari tersangka,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko di sela pra-rekonstruksi kasus pembunuhan itu, Senin (22/6).

Bukan di Areal Sekolah

Sebelumnya, kedua bocah itu ditemukan tewas didalam parit samping bangunan Sekolah Global Prima Medan pada Minggu (21/6).

Dalam menanggapi berita simpang siur yang meresahkan masyarakat serta para orang tua dan peserta didik serta Perguruan Global Prima, maka Kepala Sekolah SMP Global Prima Maria Linda SPd MM menegaskan kejadian tersebut terjadi di Jalan Brigjend Katamso, bukan di lingkungan atau gedung Sekolah Global Prima.

“Dari hasil pra-rekonstruksi pihak kepolisian, kejadian pembunuhan tersebut dilakukan di rumah kos tersangka, dan tidak ada kaitannya dengan sekolah Global Prima,” jelas Maria Linda.

Maria Linda menyebutkan, pelaku membuang jenazah kedua korban di gang antara rumah warga dan gedung Sekolah Global Prima, dimana pada gang tersebut terdapat parit pembuangan warga.

Disebutkannya, pada hari Minggu, 21 Juni 2020, aparat kepolisian meminta bantuan kepada Sekolah Global Prima untuk memberikan akses jalan ke gang antara rumah warga dengan gedung sekolah itu.

Hal tersebut untuk memudahkan evakuasi korban.

“Pihak sekolah membantu pihak kepolisian dengan memberikan akses menuju gang antara rumah warga dengan gedung Sekolah Global Prima agar korban dapat dievakuasi,” kata Maria Linda.

Maria juga menegaskan, pihaknya tidak mengenal pelaku maupun mengenal pelaku maupun korban.

Menurutnya, pelaku bukanlah pegawai atau staf di Sekolah Global Prima. Sedangkan korban juga bukan murid Sekolah Global Prima.

“Kami menghimbau kepada khalayak ramai untuk tidak menyebarluaskan berita atau informasi yang sesat, seolah pembunuhan terjadi di lingkungan atau gedung sekolah Global Prima,” kata Maria Linda.

Saat memberi keterangan, Maria Linda didampingi Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma SPd MM, Kepala SD Global Prima Yubaniar Pratiwi SSi MSi dan Kepala TK Global Prima Lioni Arti SPd MM, Babinsa Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun MP Sitepu dan Humas Global Prima Devi Marlin, SH MH. (aje)

Berikan Komentar
  • Bagikan