BIREUEN (Berita): Masyakarat cukup kesal dengan Pemerintah Kab. Bireuen, sudah sampai tiga belas hari masuknya bulan suci ramadhan 1441 hijriah tahun 2020, belum mengelar pasar murah untuk meringankan beban dalam penyediaan sembako.
Hal ini dijelaskan sejumlah warga masyarakat yang terkena dampak virus corona ditambah lagi musibah banjir, yang melanda daerah itu, satu pekan lalu, sehingga terpuruk ekonomi mereka, apalagi dalam suasana ramadhan harga sembilan bahan pokok, di sejumlah pasar tradisional dan pasar rakyat di sana.
Harga tidak stabil, untuk membantu rakyatnya Pemerintahan Kab. Bireuen, sudah selayaknya untuk menggelar pasar murah, terang Masri Yoga, warga Kec. Juli, Kab. Bireuen kepada media ini, Rabu (6/5) Siang didampingi sejumlah warga lainnya.
Pemerintah Kab. Bireuen, sebenarnya harus mengelar pasar murah untuk warganya khususnya kaum dhuafa dan fakir miskin bahkan warga masyakarat yang kena dampak pandemi virus corona.
Terus mendera mereka, sebenarnya sebelum masuk bulan suci ramadhan lalu.
Tetapi, anehnya sampai sekarang sudah masuk tiga belas hari masuk bulan suci ramadhan, jangankan gelar pasar murah untuk sidak kepasarpun tidak dilakukan, baik pada pedagang sembako maupun pedagang musiman yang berjualan makanan ringan, lokasi Reks depan Meunasah Kota Bireuen.
Tidak pernah menggelar hal ini, padahal akan datang hari raya Idul Fitri 1441 hijrah, untuk minta kepada Pemerintah Kab. Bireuen dibawah kendali Plt Bupati Bireuen Muzakkar A Gani, segara mengelar pasar murah ini, untuk sedikit membantu rakyatnya, tegas Masri Yoga, yang pula Ketua Lembaga Masyakarat Seni Budaya Megic Aceh (LSM-SBMA).
Plt Bupati Bireuen Muzakkar A Gani melalui Kepala Dinas Perindagkop Kab. Bireuen Ali Basyah, yang dikonfirmasi hal ini melalui alat komunikasi WhatsApp, Rabu (6/5) Siang sekitar pukul 13.13 wib belum menjawab, walaupun sudah dibaca, ditunggu sekitar pukul 14,40 wib, belum ada jawaban dari oknum pejabat itu, sampai berita ini dikirim ke redaksi. (RJ)