Medan (Berita): Untuk pertama kali, Pemko Medan gelar Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang melalui teleconference.
Ini untuk pertama kali, Pemko Medan gelar Musrenbang melalui teleconference di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Musrenbang tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Medan 2021 digelar di ruang Command Centre Balai Kota Medan, Selasa (14/4).
Musrenbang kali ini mengusung tema “Mengoptimalkan Sumberdaya Guna Mewujudkan Kota Medan Menjadi Kota Masa depan Yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius”.
Ini untuk pertama kalinya dilakukan secara teleconference, terkait dengan peningkatan status Kota Medan menjadi tanggap darurat bencana wabah penyakit akibat Covid-19.
Acara dibuka Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution diwakili Sekda Wiriya Alrahman yang dilakukan secara online.
Kegiatan ini diikuti seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan serta camat se-Kota Medan.
Lancar
Meski dilakukan melalui teleconference, Sekda berharap agar forum Musrenbang ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan output seperti yang diinginkan.
Di samping itu juga menjadi dorongan dan semangat bersama untuk memberikan sumbangan dan kontribusi lebih nyata lagi dalam pembangunan kota.
Sekda menyampaikan beberapa pencapaian visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan tahun 2016-2021 sampai tahun 2019.
Dia didampingi Asisten Umum Setdako Medan Renward Parapat, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Khairul Syahnan.
Kemudian pertumbuhan ekonomi Kota Medan selama 4 tahun terakhir mencapai 5,98 persen dan mampu tumbuh di atas rata-rata nasional.
Sekda mengungkapkan, laju inflasi menunjukkan angka 2,3 persen dengan rasio 0,35 persen atau dengan ketimpangan rendah.
Serta indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Medan mengalami peningkatan mencapai 81,17.
Namun terkait dengan pandemi Covid-19, jelas Sekda, akan terjadi kontraksi yang jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang tumbuh di atas 3 persen.
Bahkan secara nasional lanjut Sekda, Presiden Jokowi juga telah melakukan recocusing dan realokasi anggaran APBN 2020 untuk menangani wabah Covid-19.
“Pemko Medan juga akan melakukan hal yang sama yakni melakukan perubahan fokus dan alokasi APBD Kota Medan tahun 2020,” katanya.
“Ini dimaksudkan untuk melindungi sektor-sektor strategis dalam perekonomian kota dan penanganan Covid-19,” kata Sekda.
Di kesempatan itu Sekda juga menyampaikan prediksi beberapa penelitian luar negeri, bahwa perekonomian global baru akan pulih kembali pada kuartal kedua tahun 2021.
Namun dengan asumsi wabah Covid-19 teratasi pada paruh kedua 2020.
Bahkan, ungkapnya, scenario terburuk yang memunculkan asumsi bahwa krisis tahun ini akibat Covid-19 akan mirip dengan yang terjadi pada krisis tahun 1998.
Terkait itu bilang Sekda, melalui forum Musrenbang ini dirumuskan kembali arah kebijakan dan strategi yang akan diterapkan dalam mempercepat penanagnan dampak Covid-19 terhadap perekonomian.
“Cermati dan telaah kembali program maupun kegiatan yang akan kita laksanakan pada tahun depan, agar lebih difokuskan kepada pemulihan sektor-sektor ekonomi kota,” ungkapnya.
Semua tegas Sekda, harus memiliki sikap optimis bisa melewati krisis ini demi mewujudkan Medan sebagai kota masa depan yang berfungsi sebagai pusat jasa perdagangan, keuangan serta industri yang semakin maju dan berkembang.
“Kita harus bekerja keras bersama-sama dengan dukungan penuh pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Pusat. Di samping itu selalu membangun kebersamaan, satu semangat dan berpartisipasi dalam pembangunan kota,” harapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Medan Hasyim berterimakasih pada seluruh peserta forum Musrenbang RKPD Kota Medan 2021, yang telah berpartisipasi aktif dalam merumuskan rancangan kebutuhan untuk mengakomodir usulan masyarakat dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.
Pemko Medan saat ini sedang melaksanakan recofussing kegiatan dan realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa rangka.
Ini dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, yang memerlukan tindakan antisipasi dan pemulihan kondisi, sehingga akan mempengaruhi perencanaan kegiatan tahun 2021.
“Besar harapan kami, melalui forum Musrenbang ini akan diperoleh sinergitas yang lebih baik antara DPRD Medan, Pemko Medan, masyarakat, swasta serta segenap stakeholder terkait,” harap Hasyim.
Kepala Bappeda Medan Irwan Ritonga mengatakan, Musrenbang kali ini diliputi suasana keprihatinan, namun hal ini merupakan tahapan penting dalam siklus pembangunan kota.
Sehingga, tetap harus harus diselenggarakan guna mendapatkan alternatif solusi efektif mengatasi berbagai masalah pembangunan kota di tahun 2021.
“Kita tetap yakin dan percaya, tahun 2021 nanti, kita akan mampu bangkit dari keterpurukan secara ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini,” ujar Irwan.
Dikatakan Irwan, Musrenbang RKPD Kota Medan 2021 yang dilakukan melalui teleconference, dengan melakukan musyawarah kelompok.
Kelompok ini terbagi dalam 3 kelompok pembangunan utama, yakni bidang pembangunan sosial budaya, ekonomi serta infrastruktur dan berlangsung selama 1 hari.
Setelah musyawarah kelompok dilanjutkan dengan sidang kelompok dan kegiatan yang akan menjadi bagian dari RKPDM Kota Medan tahun 2021. (waspada.id)