Pemotongan Gaji TKS DPRD Palas Dinilai Tidak Manusiawi

  • Bagikan

SIBUHUAN (Berita) : Terkait dugaan pemotongan Rp.450.000 gaji 88 orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di lingkungan Sekretariat DPRD Kab. Padang Lawas (Palas), dinilai tidak manusiawi.

Hal itu disampaikan Pengurus Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KC FSPMI KSPI) Palas, Maulana Syafii kepada Berita, Minggu (10/5) di Sibuhuan menanggapi pemberitaan sebelumnya.

Katanya, pihaknya sangat menyesalkan adanya dugaan pristiwa pemotongan gaji para TKS itu yang dinilai tidak mencerminkan rasa kemanusiaan kepada para pekerja TKS yang seharusnya menerima Rp.800.000/ bulan perorang sesuai perjanjian kerjanya.

“Seharusnya pemotongan itu tidak perlu terjadi, mengingat gaji TKS masih jauh dari ketentuan besaran UMK Palas tahun 2020 Rp.2.735.827 perbulan,”. Kata Maulana.

Ditambahkannya, terkait ketidak mampuan APBD Palas 2020 sudah seharusnya direncanakan penganggarannya terlebih dahulu secara matang dan seksama sehingga tidak ada pihak yang di korbankan.

Selain itu, kita juga patut pertanyakan kebijakan penambahan 42 orang TKS itu yang diduga syarat akan kepentingan.

“Jika dugaan pristiwa naif ini benar terjadi, tentunya telah terjadi dugaan perbuatan penghisapan manusia atas manusia di lingkungan Pemkab Palas, terlebih terjadi saat pandemi Covid-19 yang setiap orang terkena dampaknya,”. Terang Maulana

Atas kondisi itu Pengurus KC FSPMI Palas, mendesak Sekretariat DPRD Palas kiranya dapat melakukan klarifikasi atas dugaan pristiwa yang tidak manusiawi itu dan diharapkan dapat memberikan hak upah honor TKS sesuai dengan yang telah diperjanjikan sebelumnya.

Kendati jumlahnya masih jauh dari kata upah layak sesuai amanat UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan dan PP 78/2015 tentang pengupahan.

“Marilah kita jadikan para pekerja TKS di lingkungan Pemda Palas khususnya, maupun para pekerja/buruh yang mencari penghasilan yang layak di daerah ini, benar-benar kita jadikan sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat.

Jangan kita jadikan mereka menjadi semakin memperpanjang barisan perbudakan di bumi yang bervisi misi BERCAHAYA ini,”. Harapnya. (tio)

Berikan Komentar
  • Bagikan