MEDAN (Berita): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mendistribusikan 4.000 rapid test kepada seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota se-Sumut. Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan pasien Covid-19 dan memutus rantai penyebaran virus di daerah ini
Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, saat memberi keterangan pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (2/4).
“Lebih kurang 4.000 rapid test sudah kita distribusikan kepada dinas kesehatan yang berada di kabupaten/kota se-Sumut dan juga rumah sakit sebagai penyaringan awal Covid-19.
Hal ini dilakukan,lanjut Aris, agar mempermudah penanganan awal untuk mengetahui pasien positif dan negatif dengan cepat,” ujarnya.
Aris juga mengatakan bahwa saat ini Alat Perlindungan Diri (APD) sudah didistribusikan ke rumah sakit untuk digunakan oleh tenaga kesehatan. “APD juga telah didistribusikan ke rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19,” terangnya.
Setelah mengoperasikan dua rumah sakit, yakni RS GL Tobing dan RS Martha Friska 2, rencananya Tim Gugus Tugas Covid -19 Sumut juga akan menyiapkan 11 rumah sakit lagi untuk dijadikan lokasi isolasi. “Ke depan akan ada 11 rumah sakit di Sumut yang akan dijadikan rumah sakit rujukan apabila terjadi lonjakan pasien Covid-19 suspect positif atau pun Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” tambahnya.
Aris mengimbau agar pihak rumah sakit memperhatikan pengelolaaan pembuangan limbah dan sampah rumah tangga terkait penanganan Covid-19 secara baik, seperti masker, sarung tangan dan baju APD agar dikumpulkan dan dikemas sendiri dengan menggunakan wadah tertutup yang kemudian dimusnakan ditempat pengelolaan limbah B3.
“Bagi masyarakat yang sehat diimbau agar menggunakan masker ulang yang dapat dicuci setiap hari,” tuturnya.
Terakhir, Aris menyampaikan data terbaru tentang kasus Covid-19 di Sumut. Penderita positif berjumlah 34 orang, dimana pemeriksaanya 25 orang menggunakan laboratorium dan 9 menggunakan rapid test.
Dari jumlah tersebut sudah meninggal 3 orang. “Untuk data ODP hingga 2 April 2020 pukul 17.00 WIB berjumlah 3.338 orang. Sementara pasien PDP yang dirawat berjumlah 84 orang,” ujarnya. (lin)