Pendulang Emas  Ancam Ambruk Jembatan Penghubung Kute Lawe – Kute Darul

  • Bagikan
PLT Kepala Disperindag Agara Nazmy Desky bersama rombongan tampak melakukan pemantauan langsung dilokasi pendulangan emas , di Kute Lawe Penggalan Kecmatan Ketambe dan Kute Darul Makmur kecamatan Darul Hasanah. Nazmy menyaksikan banyaknya lubang bekas pengerukan dilakukan warga di sekitar pondasi jembatan.Beritasore/Husaini Amin
PLT Kepala Disperindag Agara Nazmy Desky bersama rombongan tampak melakukan pemantauan langsung dilokasi pendulangan emas , di Kute Lawe Penggalan Kecmatan Ketambe dan Kute Darul Makmur kecamatan Darul Hasanah. Nazmy menyaksikan banyaknya lubang bekas pengerukan dilakukan warga di sekitar pondasi jembatan.Beritasore/Husaini Amin

KUTACANE (Berita) : Aktivitas pendulangan emas yang dilakukan masyarakat dapat mengancam ambruknya,jembatan penghubung Kute Lawe Penanggalan (Seldok) Kecamatan Ketambe – Kute Darul Makmur Kec Darul Hasanah Kab Agara Prov Aceh.

Ancaman bukan saat ini, tapi nanti kalau pendulang terus melakukan aktivitas pengerukan tepat disekitar pondasi jembatan ini Kata PLT Kadisperindag Nazmy Desky,SKM kepada Berita  Selasa siang (05/1/21) di Kute Darul Makmur Kecamatan Darul Hasanah.

Karena sudah maraknya aktivitas pendulangan, kami dari dinas langsung melakukan Chek and Richek kelokasi.

Kita temukan bekas pengerukan dilakukan warga dari berbagai penjuru Agara, tak jauh dari pondasi jembatan rangka baja tersebut.

Selain mengechek ancaman berdampak merusak lingkungan, kita juga lagi mengumpulkan data lapangan, dari segi ekonominya.

Nanti akan saya laporkan langsung ke Bupati untuk ditindak lanjuti dengan Forkompimda langkah yang akan diambil dalam pembinaan warga pendulang emas dadakan ini.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Provinsi Aceh Kata Nazmy.

Kadis Perkim Ir H Suprianto

Sebelumnya Minggu (3/1) Kadis  Perkim Ir H Suprianto kepada berita via WA-nya mengatakan, karena DAS lawe Alas dalam pecegahan, kewenangan ada di pihak Balai Sungai Sumatera 1 Aceh, secara pribadi selagi mendulang dengan cara manual/tanpa alat & bahan kimia tidak terlalu berdampak terhadap pencemaran lingkungan sungai.

Sebelumnya Bang Toto panggilan Akrabnya sudah berkomunikasi dengan  Dandim Agara, mengusulkan  membentuk team terpadu kecamatan dibantu , koramil, Polsek, dan kasie sungai perkim untuk memantau aktivitas pendulangan emas disana.

Mereka (pendulang) harus menjauhi bangunan dipinggir sungai baik itu jembatan maupun  tembok penahan tebing TPT. Kata Bang Toto menghimbau.

Camat ketambe bersama Imum Mukim dan Pengulu Kute setempat sudah mengeluarkan kembali kesepakatan bersama.

Dengan total 11 syarat yang harus dijalankan, diantaranya mematuhi Prokes COVID-19, terkait pungutan untuk Pendapatan Asli Kute (PAK).

Camat kembali meralat pungutan tersebut dari 25% menjadi 2,5% saja kewajiban yagn serahkan pendulang kepada Pihak Pemkut setempat. Sembari mengatakan salah ketik tu bang.Ujar Asfar Gunawan S.STP.

Salah satu warga Kute Kampung Baru  Kecamatan Badar Kab Agara .Sabaruddin,37 ia baru pertama kali melakukan pendulangan,berharap nantinya bisa dapat banyak bang, katanya.

Moga nantinya pihak terkait bisa membantu alat pendulang untuk semua warga Agara yagn ramah lingkungan, kata Sabar penuh harap.

Sementara itu M Faisal Sidik, 35 warga Lawe Aunan kepada Berita (5/1) di lokasi pendulangan mengatakan dirinya sangat senang adanya aktivitas warga beramai-ramai  memburu emas.

Dari berita yang tersebar di Media baik cetak, online terlalu heboh, sementara saat ini warga hanya dapat penghasilan kisaran Rp 100-200 ribuan.

Dari pada tidak miliki pekerjaan, kan lebih baik mendulang emas. Semoga dari aktivitas mereka tidak membawa dampak buruk pada lingkungan kata Faisal.

Pantauan Berita dilapangan, tampak sejumlah pihak ikut memantau aktivitas pendulang emas dilapangan, sementara warga terus berdatangan  kelokasi untuk melakukan pendulangan emas.(aie)

Berikan Komentar
  • Bagikan