Medan (Berita): Sukarelawan Alumni Muda Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau (USU-Unri) atau Civitas Ganjar memperingati Hari Perdamaian Internasional dengan menggelar diskusi bertema Refleksi Kebangsaan-Doa Bersama untuk Indonesia, Generasi Muda Indonesia: Partisipasi dan Jalan Memilih Pemimpin Terbaik pada Sabtu (23/9).
Bertempat di Aula Paroki Hayam Wuruk, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), loyalis Ganjar Pranowo itu menyasar puluhan pemuda Katolik di Kota Medan untuk berdiskusi tentang peran milenial dalam menjaga kerukunan dan kedamaian menjelang Pemilu 2024.
Koordinator Wilayah (Korwil) Civitas Ganjar Sumut Berry Sitohang menyatakan, dalam memperingati Hari Perdamaian Internasional pada 21 September, pihaknya ingin merangkul generasi milenial untuk turut aktif menjaga perdamaian, apalagi menjelang Pemilu 2024.
“Kami berkaca bahwa perdamaian adalah gerakan yang dibuat pemuda. Jadi, kami menyadarkan para pemuda untuk turut aktif, apalagi tahun depan ada pesta demokrasi besar di negara kita,” ujarnya.
Menurut Berry, dalam proses Pemilu, kerap terjadi konflik dan perpecahan. Karena itu, pihaknya berusaha mengantisipasi hal tersebut agar tak terjadi.
“Pesta demokrasi ini mendatangkan banyak dampak. Contohnya, ada ancaman konflik dan perpecahan. Jadi, kami menyadarkan pemuda untuk aktif mencegah hal tersebut,” ungkapnya.
Civitas Ganjar juga mengajak para anak muda yang hadir dalam kegiatan itu untuk memilih pemimpin yang menyerukan perdamaian dan menghindari perpecahan.
“Kami sekaligus memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada pemuda. Kami memandang sosok Pak Ganjar adalah orang yang memang jauh dari konflik. Cenderung menghindari konflik. Jadi, beliau pribadi cenderung suka mencari jalan alternatif, jalan damai,” ucapnya.
Berry berharap sekitar 50 pemuda Katolik bisa menyerap wawasan dan ilmu yang disampaikan dalam diskusi itu sehingga bisa berpartisipasi menjaga kedamaian dalam proses Pemilu 2024.
“Kami harapkan dari teman-teman anak muda yang ikut acara kami hari ini bisa membawa pulang ilmu dan perspektif baru,” ucapnya.
Sementara itu, pemateri diskusi Yosavat Ivo Sinaga mengingatkan para pemuda Katolik di Kota Medan untuk berbenah dan membekali diri agar tidak mudah terpancing oleh oknum yang ingin memecah belah masyarakat.
“Karena itulah, para pemuda harus membenahi diri dan membekali diri dengan ilmu dengan menanamkan mekanisme daya kritis agar tidak mudah dihasut oleh oknum yang tidak menginginkan perdamaian di bangsa kita,” ungkap pastor itu.
Di akhir kegiatan, Civitas Ganjar bersama milenial, akademis, dan pemuka agama berdoa untuk kebaikan negeri ini dan ditunjukkan untuk memilih pemimpin yang cinta pada perdamaian.
Diketahui, Civitas Ganjar mengundang akademisi dan pastor untuk memberikan materi tentang peran anak muda menjaga perdamaian dalam situasi kontestasi politik seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Rel).