MEDAN (Berita) : Pers menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak dan kesulitan untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19, termasuk di Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan hasil penelitian Dewan Pers Nasional, 71% perusahaan pers omsetnya turun lebih dari 50%. Selain itu, 43,2% perusahaan pers sudah dan sedang mengkaji opsi merumahkan karyawan tanpa menggaji.
Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut) Hermansjah dalam pertemuan antara PWI Sumut dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Selasa (12/5), di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut Sofyan Harahap, Ketua Serikat Perusahaan Pers/ Surat Kabar (SPS) Sumut Farianda Putra Sinik, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung dan para pemimpin redaksi media di Sumut.
Mendampingi Gubernur, Asisten Administrasi dan Pemerintahan Arsyad Lubis, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Hendra Dermawan Siregar dan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut M Ayub.
“Media memiliki peran strategis dan penting, khususnya pers Sumut yang sudah memiliki histori panjang. Namun, media cetak saat ini sulit bertahan apalagi di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, kita berharap dalam pertemuan ini menemukan solusi,” ucap Hermansjah mengawali pertemuan.
Ada beberapa usulan solusi alternatif yang dibahas dalam diskusi tersebut. Di antaranya kerja sama dengan pemerintah dan institusi pendidikan dalam penyebaran dan sosialisasi informasi khususnya yang berkaitan dengan Covid-19.
Kerja sama di antaranya bisa berupa iklan, advetorial dan langganan koran. Apresiasi pun disampaikan oleh beberapa peserta pertemuan kepada Gubernur Edy yang dinilai peduli terhadap kelangsungan hidup pers di Sumut. Salah satunya dengan menggelar pertemuan ini untuk menemukan solusi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sepakat bahwa dalam perjalannya pers memiliki peran penting dan strategis dalam membangun bangsa.
Sebagai pilar keempat demokrasi, pers harus diselamatkan agar bisa bertahan di tengah pandemi ini.
“Selama tidak menyalahi aturan, tak ada salahnya kita bicarakan solusi ini bersama. Tapi memang tak bisa kita pungkiri bahwa semua kita saat ini sedang dalam kondisi sulit.
Seperti guru honor, mereka juga kesulitan. Harus kuat dan semangat kita,” ujar Edy.
Dalam kesempatan tersebut Edy pun mengingatkan bahwa meski dalam situasi krisis saat ini, masyarakat berharap pers tetap dapat membantu menyebarkan informasi terkait Covid-19.
“Selain tenaga medis, kalian juga garda terdepan untuk mencerahkan masyarakat kita di tengah pandemi ini,” ucapnya.
Di akhir pertemuan, Gubsu meminta untuk segera dilaksanakan pertemuan teknis membahas bentuk kerja sama yang bisa diwujudkan untuk membantu menyelamatkan pers di Sumut dalam situasi saat ini. (lin)