Pesantren Terpadu Ibdaul Islam Kedepankan Prokes

  • Bagikan
Para santri pesantren terpadu Ibdaul Islam, Paya Ketenggar, Kec Manyak Payed, Kab Aceh Tamiang menerapkan Prokes saat belajar ilmu agama Islam di balai pengajian pesantren tersebut. Beritasore/Hendra
Para santri pesantren terpadu Ibdaul Islam, Paya Ketenggar, Kec Manyak Payed, Kab Aceh Tamiang menerapkan Prokes saat belajar ilmu agama Islam di balai pengajian pesantren tersebut. Beritasore/Hendra

KUALASIMPANG (Berita) : Pesantren terpadu Ibdaul Islam, Kampung Paya Ketenggar, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang dalam proses belajar mengajar selalu mengedepankan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker dan menjaga jarak saat berlangsungnya pembelajaran ilmu agama Islam.

Untuk pendidikan formal, sekolah tingkat Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan SMA pada Pesantren tersebut tidak dilaksanakan secara tatap muka, tetapi proses belajar melalui luring (luar jaringan) selama pandemi Covid-19.

Belajar luring dimana para guru pengajar hadir bertemu dengan siswa untuk memberikan materi belajar dengan keesokan harinya kembali hadir mengambil tugas yang diberikan sebelumnya serta memberikan tugas baru lagi.

Kepada Berita Pimpinan Pesantren Terpadu Ibdaul Islam, Tgk Saiful Mahdi, S.Pd.I di pondok pesantren tersebut, Kamis (22/10) mengatakan, saat ini santrinya sudah mencapai 383 orang dan selama pandemi Covid-19 para santri di lockdown tidak dibolehkan keluar dari lokasi pesantren, kecuali ada hal-hal mendesak serta diketahui oleh pihak pesantren.

Menurutnya, penerapan belajar agama Islam secara tatap muka ini tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak (3M).

“ Bahkan kami belum membolehkan wali santri berkunjung karena pesantren menerapkan lockdown, jika ada keperluan bisa disampaikan melalui guru atau petugas lainnya yang berada di pesantren ini,” sebut Tgk Saiful.

Disampaikannya, kondisi sekarang ini dari satu sisi pihaknya berusaha menjauhkan para santri dari virus corona yang berbahaya, tetapi sisi lainnya juga bagaimana berusaha untuk menyelamatkan para santri agar tidak ketertinggalan dan bisa terus belajar ilmu agama Islam di dayah, karena itu pihaknya tetap terus mengedepan protokol kesehatan.

Tgk Saiful selaku pimpinan pesantren selalu mengingatkan dan mewajibkan para santri memakai masker saat berlangsungnya belajar dayah ( ilmu agama Islam), “ prinsipnya kami mendukung sepenuhnya program pemerintah terhadap pencegahan Covid-19,” tegasnya sembari mengajak masyarakat untuk berdoa agar virus corona ini cepat berakhir di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya. (hen)

Berikan Komentar
  • Bagikan